The Best Decision

Senin, 19 Mei 2025
The Best Decision 
Bacaan Alkitab : Keluaran 14 : 9 – 14

Saudara, setelah Tuhan membebaskan bangsa Israel dari Mesir, Firaun berubah pikiran dan ingin membawa mereka kembali ke perbudakan. Dia membawa tentaranya dilengkapi dengan kereta-kereta dan pasukan berkuda untuk mengejar orang Israel. Sementara itu, orang Israel sedang berkemah di dekat Laut Teberau melihat kedatangan para pasukan ini. Ketika melihat orang Mesir datang mendekat, mereka sangat ketakutan dan berseru-seru kepada Tuhan. Dalam kepanikan tersebut, mereka juga mengeluh kepada Musa dengan mengatakan bahwa seharusnya mereka tetap di Mesir saja. Menurut mereka lebih baik menjadi budak dari pada harus mati di padang gurun. Kemudian Musa menenangkan mereka dengan memberikan janji bahwa mereka akan melihat keselamatan dari Tuhan dan mereka hanya perlu diam.

Dalam peristiwa ini, bangsa Israel berada dalam kondisi emosional yang sangat kompleks. Mereka baru saja mengalami euforia setelah dibebaskan dari Mesir melalui kuasa Tuhan. Namun kegembiraan itu berubah menjadi ketakutan ketika melihat pasukan Firaun yang gagah dan banyak itu mendekat. Mereka merasa terjebak di antara laut dan tentara Firaun yang datang. Dapat dibayangkan bahwa saat itu mereka mengalami kebingungan, kepanikan dan keputusasaan. Ditambah lagi, orang Israel juga belum mengenal Tuhan secara mendalam sehingga ketika bahaya datang maka mereka mengira bahwa perjalanan iman ini justru membawa mereka pada kehancuran. Ketakutan dan keluhan mereka kepada Musa mencerminkan dilema atau keresahan yang mereka alami.

Saudara, dalam hidup kita pun sering kali mengalami situasi dilema seperti yang dialami oleh bangsa Israel. Misalnya ketika kita memutuskan untuk memilih hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, meninggalkan dosa atau taat terhadap panggilan-Nya. Kita justru diperhadapkan pada tekanan, kesulitan yang bertubi-tubi atau jalan yang tampak buntu. Dalam keadaan ini, akan muncul rasa takut, ragu bahkan keinginan untuk kembali pada cara hidup yang lama. Mungkin juga kita mulai mempertanyakan apakah keputusan untuk mengikuti Tuhan adalah hal yang benar. Namun seperti bangsa Israel, kita dipanggil untuk mengenal Tuhan lebih dalam dan percaya bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita di tengah perjalanan. Oleh sebab itu, mari kita tetap percaya bahwa memilih untuk hidup dalam kehendak Tuhan adalah keputusan yang tepat. Kiranya Tuhan memberikan kita semua kekuatan sehingga dapat setia sampai akhir.

Saudara, apakah keputusan untuk taat kepada Tuhan yang saudara ambil justru membawa saudara pada situasi yang sulit atau tidak pasti? Jika ada, maka mari datang kepada Tuhan di dalam doa dan membawa hal-hal tersebut. Kiranya di dalam anugerah-Nya, Tuhan memberikan kita semua kekuatan untuk tetap percaya bahwa hidup dalam kehendak Tuhan adalah keputusan yang tepat. Dan kiranya Roh Kudus membimbing kita untuk selalu hidup di bawah pimpinan Tuhan. (MS)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah