Tangan Tuhan di Balik Keberhasilan Hidup
Tangan Tuhan di Balik Keberhasilan Hidup
Dalam bagian ayat 24-25
dituliskan bahwa pada waktu jaga pagi,
Tuhan yang di dalam tiang awan dan tiang api memandang ke bawah lalu
mengacaubalau- kan tentara Mesir. Caranya adalah dengan membuat roda kereta
perang yang mereka naiki berjalan miring dan maju dengan berat sehingga mereka
memilih untuk lari dari hadapan orang Israel. Dalam ayat 25 dituliskan bahwa
tentara Mesir menyadari bahwa, “TUHANlah yang memerangi MESIR untuk mereka.”
Saudara, bangsa Israel adalah bangsa
yang diperbudak selama ratusan tahun dan hal ini berarti bahwa meskipun mereka
berjumlah banyak namun tidak memiliki kemampuan perang. Sedangkan bangsa Mesir,
pada saat peristiwa ini mengirimkan pasukan pilihan / tentara profesional serta
kereta perang terbaik yang menunjukkan kekuatan militer. Hal ini menunjukkan
bahwa sebenarnya kekuatan perang bangsa Israel tidak setara dengan kekuatan
yang dimiliki oleh bangsa Mesir. Lalu, mengapa bangsa Mesir memilih mundur
setelah berusaha mengejar bangsa Israel di antara tanah kering laut yang
terbelah? Karena mereka menyadari bahwa ada “kekuatan” yang jauh lebih besar
yang melindungi bangsa Israel yaitu kekuatan Allah Israel. “Kekuatan” yang
menguasai alam semesta sehingga dapat membelah lautan dan menghalangi mereka
menangkap kembali bangsa Israel. Allah menyertai bangsa Israel sehingga membuat
bangsa Mesir menjadi gentar dan mundur.
Saudara, demikian juga kita sebagai
orang percaya. Ketika menghadapi pergumulan dan pencobaan dalam hidup lalu kita
mengalami keberhasilan atau kesuksesan dalam hidup. Maka semua itu adalah
karena penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Kesadaran bahwa keberhasilan
dalam kehidupan adalah karena Tuhan merupakan suatu sikap hati yang seharusnya
bertumbuh dalam batin kita. Karena, kecenderungan manusia modern saat ini
adalah merasa diri hebat sebab mungkin dalam beberapa pengalaman tentang
pergumulan/masalah selalu dapat mengatasinya sendiri. Namun, sikap ini
sebenarnya menjadi sangat rentan sebab manusia memiliki keterbatasan. Dengan
demikian, mari tumbuhkan kesadaran bahwa keberhasilan yang kita alami dalam
kehidupan bukan karena diri kita sendiri tetapi hanya karena Tuhan.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan
Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana sikap kita terhadap
kerentanan manusia yang seringkali menganggap diri hebat? Mari tumbuhkan sikap
rendah hati bahwa hanya Tuhan saja yang dapat memberikan keberhasilan kepada
kita. (TH)
Komentar
Posting Komentar