Remembering

Jumat, 9 Mei 2025
Remembering 
Bacaan Alkitab : Keluaran 13 : 3

Saudara, perintah dalam ayat ini disampaikan sesaat setelah orang Israel keluar dari Mesir. Secara keseluruhan perikop ini berisi penetapan hari raya roti tidak beragi untuk mengingat peristiwa besar ini yaitu keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Kemudian secara khusus ayat 3 adalah perintah Allah yang menegaskan bahwa hari pembebasan itu tidak boleh dilupakan.

Kata “peringatilah” (Ibrani: zakor) memiliki arti yang lebih dalam dari sekedar mengingat atau mengenang dalam pikiran. Kata ini menunjuk pada tindakan aktif yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pengalaman masa lalu secara nyata. Dengan kata lain, saat memperingati peristiwa ini maka orang Israel bukan sekedar sedang memutar ulang ingatan mereka terhadap peristiwa tersebut. Namun mereka harus menghidupkan kembali makna dan emosi yang terkandung dalam pengalaman tersebut. Melalui hal-hal yang ditetapkan Tuhan di ayat-ayat selanjutnya seperti makan roti tidak beragi atau menceritakan kepada anak-anak. Maka peringatan ini bukan hanya sekedar mengingat saja tapi mereka juga menyatu kembali dengan karya penyelamatan Allah sehingga membentuk identitas mereka sebagai umat yang telah ditebus.

Saudara, sebagai orang percaya kita pun diajak untuk memperingati karya yang Allah kerjakan. Bukan hanya sebagai peristiwa atau ajaran yang kita ketahui tetapi sebagai pengalaman yang kita hayati dan diresapi lagi. Seperti saat kita menceritakan kembali peristiwa di masa lalu misalnya kelahiran anak atau kehilangan orang yang dicintai. Maka saat itu, jiwa kita pun dapat larut sehingga kita dapat tertawa atau menangis seolah-olah peristiwa itu baru saja terjadi. Demikian juga saat kita mengenang karya Allah atau pengorbanan Kristus misalnya melalui perjamuan kudus, pembacaan Alkitab atau kesaksian maka kita tidak hanya mengingat peristiwa tersebut. Namun kita sedang mengalami kembali kasih dan kuasa Allah secara nyata.

Saudara, apakah saudara masih menghayati karya keselamatan Allah melalui sakramen atau ibadah? Ataukah saudara hanya sekadar mengingatnya sebagai cerita masa lalu? Jika iya, maka mari datang kepada Tuhan di dalam doa. Kiranya Tuhan memberikan kemampuan sehingga kita dapat mengalami kembali kasih dan kuasa Allah melalui setiap sakramen atau ibadah yang kita ikuti. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah