Pertobatan untuk Kenyamanan

Sabtu, 17 Mei 2025
Pertobatan untuk Kenyamanan

Bacaan Alkitab : Keluaran 14: 5



Pada ayat di atas, kita melihat bagaimana Firaun dan para pegawainya menyesali keputusan mereka. Umumnya, manusia menyesal karena telah melakukan hal yang salah. Namun, Firaun justru sebaliknya, ia menyesal karena telah melakukan hal yang benar, yaitu menaati perintah Allah. Ketaatannya pun bukan lahir dari kesadaran atau pertobatan yang sejati, melainkan karena terpaksa dan diliputi ketakutan terhadap tulah-tulah yang Allah timpakan atas Mesir.

Ketika ketakutannya mulai mereda, seperti pengaruh candu, kejahatan lamanya kembali menguasai dirinya. Saudara, pertobatan yang didasari keterpaksaan tidak membawa perubahan sejati dalam hidup seseorang. Apa yang dilakukan Firaun bukanlah pertobatan, melainkan semacam "keterampilan bertahan hidup" usaha untuk keluar dari tekanan dan segera nyaman, bukan karena perubahan hati.

Seperti seorang "pencuri kambuhan" yang minta ampun di kantor polisi bukan karena menyesali perbuatannya, tetapi karena ingin segera keluar dari masalah, Firaun pun hanya menginginkan kelegaan dari tulah yang menimpa Mesir. Pertobatan palsu seperti ini tidak menyelamatkan, justru membawa malapetaka yang lebih besar bagi dirinya dan bangsanya.


Saudara, Tuhan memelihara hidup kita sebagai orang percaya dengan kasih, keadilan, dan melalui berbagai cara. Bisa jadi, dalam kasih-Nya, Tuhan mengizinkan kita berada dalam situasi darurat, agar kita lebih mudah menyadari kesalahan dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Tujuan-Nya adalah agar kita mengalami perubahan: meninggalkan perbuatan lama yang tidak berkenan, dan beralih kepada hidup yang baru dan berkenan di hadapan-Nya.


Jangan tergoda untuk segera "bertobat" hanya demi kenyamanan—agar cepat keluar dari tekanan—tanpa kesadaran dan penyesalan yang sejati. Dalam perjalanan keselamatan kita, Allah menghendaki agar hidup kita makin dewasa dan selaras dengan kehendak-Nya, melalui proses pengudusan yang terus-menerus. Pertobatan yang hanya demi kenyamanan bukanlah pertobatan sejati. Pertobatan sejati ditandai oleh kehidupan yang benar-benar berubah. Kiranya Allah senantiasa menolong dan menyertai kita. (TM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Pengalaman Rohani Bersama Allah

Allah Memegang Kendali