Pertobatan untuk Kenyamanan
Pertobatan untuk Kenyamanan
Bacaan Alkitab : Keluaran 14: 5
Pada ayat di atas,
kita melihat bagaimana Firaun dan para pegawainya menyesali keputusan mereka.
Umumnya, manusia menyesal karena telah melakukan hal yang salah. Namun, Firaun
justru sebaliknya, ia menyesal karena telah melakukan hal yang benar, yaitu menaati
perintah Allah. Ketaatannya pun bukan lahir dari kesadaran atau pertobatan yang
sejati, melainkan karena terpaksa dan diliputi ketakutan terhadap tulah-tulah
yang Allah timpakan atas Mesir.
Ketika ketakutannya
mulai mereda, seperti pengaruh candu, kejahatan lamanya kembali menguasai
dirinya. Saudara, pertobatan yang didasari keterpaksaan tidak membawa perubahan
sejati dalam hidup seseorang. Apa yang dilakukan Firaun bukanlah pertobatan,
melainkan semacam "keterampilan bertahan hidup" usaha untuk keluar
dari tekanan dan segera nyaman, bukan karena perubahan hati.
Seperti seorang
"pencuri kambuhan" yang minta ampun di kantor polisi bukan karena
menyesali perbuatannya, tetapi karena ingin segera keluar dari masalah, Firaun
pun hanya menginginkan kelegaan dari tulah yang menimpa Mesir. Pertobatan palsu
seperti ini tidak menyelamatkan, justru membawa malapetaka yang lebih besar
bagi dirinya dan bangsanya.
Saudara, Tuhan
memelihara hidup kita sebagai orang percaya dengan kasih, keadilan, dan melalui
berbagai cara. Bisa jadi, dalam kasih-Nya, Tuhan mengizinkan kita berada dalam
situasi darurat, agar kita lebih mudah menyadari kesalahan dan bertobat dengan
sungguh-sungguh. Tujuan-Nya adalah agar kita mengalami perubahan: meninggalkan
perbuatan lama yang tidak berkenan, dan beralih kepada hidup yang baru dan
berkenan di hadapan-Nya.
Jangan tergoda untuk
segera "bertobat" hanya demi kenyamanan—agar cepat keluar dari
tekanan—tanpa kesadaran dan penyesalan yang sejati. Dalam perjalanan
keselamatan kita, Allah menghendaki agar hidup kita makin dewasa dan selaras
dengan kehendak-Nya, melalui proses pengudusan yang terus-menerus. Pertobatan
yang hanya demi kenyamanan bukanlah pertobatan sejati. Pertobatan sejati
ditandai oleh kehidupan yang benar-benar berubah. Kiranya Allah senantiasa
menolong dan menyertai kita. (TM)
Komentar
Posting Komentar