Firman yang Terpatri dalam Hati
Dalam bagian ay. 9-12 ini, Tuhan
menghendaki agar perayaan roti tidak beragi menjadi suatu, “...tanda pada
tanganmu dan peringatan di dahimu, supaya hukum Tuhan ada di bibirmu... ”
Bangsa Israel juga diperintahkan untuk memegang ketetapan pada waktu yang sudah
ditentukan dari tahun ke tahun. Jika Tuhan telah membawa mereka masuk ke Kanaan
maka bangsa Israel harus mempersembahkan anak sulung dari manusia juga hewan
sebab mereka adalah milik Tuhan.
Saudara, terdapat beberapa kalimat
simbol seperti “tanda pada tanganmu dan peringatan di dahimu, supaya hukum
Tuhan ada dibibirmu..” menunjuk pada bagaimana sikap kita terhadap hukum-hukum
Allah. Sikap tersebut mencakup seluruh dimensi diri pada seseorang seperti :
“tanda pada tangan” yaitu perbuatan yang selaras dengan hukum Allah.
“Peringatan di dahi” yaitu pikiran yang disucikan oleh hukum-hukum Allah. Serta
“hukum Tuhan ada di bibir” menunjuk pada hukum-hukum Allah tidak hanya
dilakukan, disimpan dalam pikiran tetapi juga diperkatakan kepada sesama.
Saudara, perintah Allah untuk
melakukan, menyimpan dan memperkatakan hukum-hukum Allah juga berlaku untuk
kita saat ini. Hukum-hukum Allah dapat kita baca dalam Alkitab yang kita miliki
saat ini. Hanya mungkin masalah yang dapat ditemui oleh manusia modern saat ini
adalah membiarkan Alkitab tergeletak di lemari karena masalah kesibukan
sehari-hari. Merasa tidak memiliki waktu untuk duduk diam, membuka alkitab,
merenungkan serta memperkatakannya kepada sesama. Sehingga, perbuatan
sehari-hari yang ditunjukkan juga menjadi tidak selaras dengan Firman Tuhan.
Dengan demikian, mari jika saat ini kita mulai melupakan waktu-waktu untuk
merenungkan Firman Tuhan. Maka mulailah kembali memiliki komitmen di
hadapan-Nya untuk kembali tekun merenungkan, menyimpan dalam hati serta
memperkatakannya kepada sesama.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, mari mengevaluasi kembali waktu-waktu kita dalam merenungkan Firman Tuhan. Apakah kita masih dengan tekun merenungkannya setiap hari? Jika tidak. Maka mari mulailah kembali mengambil komitmen untuk merenungkan Firman Tuhan setiap hari dan bertumbuhlah dalam anugerah-Nya. (TH)
Komentar
Posting Komentar