Ungkapan Syukur
Ungkapan Syukur
Saudara
dalam ayat bacaan hari ini, Allah memberikan perintah khusus menjelang tulah terakhir kepada Mesir.
Bangsa Israel diminta menyembelih anak domba jantan yang tidak bercacat pada
tanggal empat belas bulan pertama, dan darahnya dioleskan pada tiang dan ambang
pintu rumah mereka. Perintah ini merupakan bagian dari perayaan Paskah pertama,
yang menjadi momen pembebasan Israel dari perbudakan Mesir. Setelah disembelih,
maka daging domba itu harus dipanggang dan dimakan bersama roti tidak beragi
dan sayur pahit, tetapi lebih dari sekadar makanan, fokus utama dari perintah
ini adalah darah sebagai tanda
perlindungan dari murka Allah.
Saudara
melalui bagian Firman Tuhan ini, kita melihat ritual penebusan melalui
penggantian korban. Anak domba menggantikan anak sulung yang seharusnya mati. Ini adalah
prinsip dasar dalam teologi penebusan: yang
tidak bersalah mati menggantikan yang bersalah. Ini menjadi gambaran
dari karya penebusan Kristus, yang disebut sebagai “Anak Domba Allah” (Yohanes
1:29). Dengan darah-Nya, kita dilepaskan dari hukuman dosa, bukan karena usaha
kita, tetapi karena kasih karunia-Nya.
Saudara
melalui renungan hari ini, mengingatkan kita bahwa keselamatan adalah iman
kepada darah Kristus yang tercurah di salib. Kita tidak lagi menaruh darah di
pintu rumah, namun kita percaya bahwa darah Yesus menandai hati kita dan
menyucikan hidup kita. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk hidup dalam
ketaatan dan pengudusan. Hal ini bukan untuk membalas penebusan yang Allah lakukan,
tetapi sebagai wujud hormat kepada kasih yang telah menyelamatkan kita.
Saudara, sejauh
mana saudara sudah memuliakan Allah melalui hidup yang sudah diselamatkan? Marilah
kita memuliakan Allah sebagai wujud hormat kepada kasih yang telah
menyelamatkan kita. (DS)
Komentar
Posting Komentar