Taat Saat Tidak Nyaman

Rabu, 16 April 2025
Taat Saat Tidak Nyaman 
Bacaan Alkitab : Matius 26:39

Saudara, peristiwa dalam perikop ini terjadi pada malam sebelum penyaliban. Saat itu, murid-murid sedang tertidur dan Tuhan Yesus sedang berdoa sendirian di taman Getsemani. Saat itulah, Dia menghadapi pergumulan batin yang luar biasa. Kata "cawan" di ayat ini merujuk pada penderitaan, murka Allah atas dosa, dan salib yang sedang menanti Tuhan Yesus. Sebagai manusia sejati, Tuhan Yesus merasakan kengerian yang luar biasa. Tapi sebagai Anak Allah, Dia berserah penuh dan melangkah dengan taat menuju penderitaan tersebut.

Dalam peristiwa ini, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa ketaatan kepada kehendak Bapa harus lebih diutamakan daripada keinginan pribadi, walaupun hal itu berarti Dia harus menghadapi penderitaan yang luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa ketaatan tidak selalu hadir dalam kenyamanan. Sebaliknya ketaatan justru seringkali diuji dalam penderitaan dan ketidakpastian. Contoh lain yang mengalami hal ini adalah Ayub, seorang yang saleh tapi diuji melalui penderitaan yang hebat (Ayub 1–2). Dalam kehilangan, sakit dan tuduhan, Ayub tetap berkata, “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN”. Dalam ketidaknyamanan itulah, ketaatan dan iman Ayub benar-benar terbukti. Demikian pula, Tuhan Yesus yang menunjukkan bahwa ketaatan terletak pada kesediaan untuk melakukan kehendak Allah meskipun tidak nyaman.

Saudara, sebagai orang percaya ketaatan kita juga diuji ketika hidup tidak berjalan sesuai harapan. Misalnya ketika doa kita belum juga dijawab, saat kita kehilangan sesuatu yang berharga atau ketika panggilan Tuhan membawa kita pada jalan yang sulit. Di saat-saat seperti inilah, kita harus meneladani Tuhan Yesus dengan mempercayai sepenuhnya kehendak Tuhan dan bukan keinginan kita sendiri. Marilah tetap taat, setia dan berserah penuh pada Tuhan meskipun mungkin keadaan yang kita hadapi tidak nyaman.

Saudara, apakah saudara tetap taat meskipun situasi yang dihadapi tidak nyaman? Mari datang kepada Tuhan dan meminta kekuatan agar kita menjadi orang percaya yang tetap taat dan setia pada Allah meskipun situasinya tidak sesuai harapan kita. Kiranya Roh Kudus membimbing kita untuk menyadari bahwa ketaatan memang ketaatan tidak selalu hadir dalam kenyamanan. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah