Sabbatum Sanctum
Sabbatum Sanctum
Bacaan Alkitab : Matius 27 : 57-61
Saudara, ayat tadi
menggambarkan situasi terakhir saat Yesus dikuburkan. Jika kita membayangkan
diri kita berada di Yerusalem pada waktu yang sama dengan Yesus, maka ayat tadi
menggambarkan peristiwa yang terjadi kemarin, Jumat malam. Hari ini adalah
Sabtu pagi, keesokan harinya setelah Yesus dikuburkan. Secara tradisional,
gereja-gereja menyebut hari ini sebagai Sabbatum Sanctum, Holy Saturday, atau
Sabtu Sunyi. Inilah masa ketika Yesus beristirahat di dalam bumi, masa yang
singkat, tetapi penuh keheningan.
Murid-murid Yesus
pasti mengalami kesedihan yang mendalam. Hati mereka muram, dipenuhi ketakutan,
kehilangan, bahkan keputusasaan. Mereka mungkin mencoba mengingat kembali
saat-saat bersama Yesus, apa yang telah Dia lakukan selama hidup-Nya, apa yang
Dia katakan dan ajarkan, terutama pesan-pesan terakhir-Nya sebelum menuju kayu
salib. Dengan hati yang gundah, mereka berusaha menyusun kembali
potongan-potongan kehidupan Sang Guru. Apa yang telah Dia selesaikan? Apa yang
telah Dia tuntaskan dalam kehidupan-Nya? Bagaimana ketaatan-Nya membawa-Nya ke
atas kayu salib? Untuk apa? Demi siapa?
Saudara, seluruh
kehidupan Yesus adalah teladan ketaatan. Ketaatan yang sempurna, bahkan hingga
mati di atas kayu salib, demi menebus dosa manusia. Yesus telah menyelesaikan
seluruh tugas kehidupan-Nya dengan sempurna. Di Sabtu Suci ini, marilah kita
merenungkan kembali segala sesuatu yang telah Yesus kerjakan dalam hidup kita.
Bagaimana kasih-Nya telah menyelamatkan dan membawa kita pada kehidupan yang
bermakna?
Bagaimana dengan kita?
Sejauh mana kita telah taat kepada Bapa dan bekerja untuk menyelesaikan
panggilan hidup kita bagi kemuliaan Kerajaan-Nya? Kiranya perenungan hari ini
mengingatkan kita kembali akan pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan
panggilan-Nya. Tuhan Yesus menyertai kita semua. (TM)

Komentar
Posting Komentar