Sabbatum Sanctum

Sabtu, 19 April 2025
Sabbatum Sanctum                    

Bacaan Alkitab : Matius 27 : 57-61



Saudara, ayat tadi menggambarkan situasi terakhir saat Yesus dikuburkan. Jika kita membayangkan diri kita berada di Yerusalem pada waktu yang sama dengan Yesus, maka ayat tadi menggambarkan peristiwa yang terjadi kemarin, Jumat malam. Hari ini adalah Sabtu pagi, keesokan harinya setelah Yesus dikuburkan. Secara tradisional, gereja-gereja menyebut hari ini sebagai Sabbatum Sanctum, Holy Saturday, atau Sabtu Sunyi. Inilah masa ketika Yesus beristirahat di dalam bumi, masa yang singkat, tetapi penuh keheningan.

Murid-murid Yesus pasti mengalami kesedihan yang mendalam. Hati mereka muram, dipenuhi ketakutan, kehilangan, bahkan keputusasaan. Mereka mungkin mencoba mengingat kembali saat-saat bersama Yesus, apa yang telah Dia lakukan selama hidup-Nya, apa yang Dia katakan dan ajarkan, terutama pesan-pesan terakhir-Nya sebelum menuju kayu salib. Dengan hati yang gundah, mereka berusaha menyusun kembali potongan-potongan kehidupan Sang Guru. Apa yang telah Dia selesaikan? Apa yang telah Dia tuntaskan dalam kehidupan-Nya? Bagaimana ketaatan-Nya membawa-Nya ke atas kayu salib? Untuk apa? Demi siapa?

Saudara, seluruh kehidupan Yesus adalah teladan ketaatan. Ketaatan yang sempurna, bahkan hingga mati di atas kayu salib, demi menebus dosa manusia. Yesus telah menyelesaikan seluruh tugas kehidupan-Nya dengan sempurna. Di Sabtu Suci ini, marilah kita merenungkan kembali segala sesuatu yang telah Yesus kerjakan dalam hidup kita. Bagaimana kasih-Nya telah menyelamatkan dan membawa kita pada kehidupan yang bermakna?

Bagaimana dengan kita? Sejauh mana kita telah taat kepada Bapa dan bekerja untuk menyelesaikan panggilan hidup kita bagi kemuliaan Kerajaan-Nya? Kiranya perenungan hari ini mengingatkan kita kembali akan pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan panggilan-Nya. Tuhan Yesus menyertai kita semua. (TM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah