Dampak Kekerasan Hati

Jumat, 11 April 2025                                     
Dampak Kekerasan Hati 
Bacaan Alkitab : Keluaran 11 : 8 - 10


Saudara, dalam ayat-ayat yang kita baca dijelaskan bahwa Musa menjelaskan pada Firaun apa yang akan terjadi setelah tulah kesepuluh terjadi. Para pegawai Firaun akan sujud menyembah dan memohon kepada Musa agar membawa bangsa Israel pergi dari Mesir. Lalu dengan penuh kemarahan Musa pergi meninggalkan Firaun karena ia tetap berkeras hati meskipun sudah diperingatkan berkali-kali. Setelah itu Tuhan berbicara lagi kepada Musa bahwa Firaun tidak akan mendengarkan dia. Meskipun Musa dan Harun sudah menunjukkan banyak mukjizat sebelumnya tapi dia akan tetap mengeraskan hati. Oleh sebab itu, Tuhan pun menyerahkan Firaun dalam kekerasan hatinya.

Jika melihat sistem pemerintah saat itu maka Mesir dikuasai sepenuhnya oleh raja yang juga dianggap sebagai dewa. Semua keputusan berada di tangan Firaun dan rakyat harus tunduk sepenuhnya. Jika rakyat sujud kepada orang lain selain raja maka tindakan itu dianggap sebagai penghinaan besar. Ketika pegawai kerajaan sujud kepada Musa maka hal ini menunjukkan bahwa Firaun sudah kehilangan keyakinan sebagai dewa dan kehilangan otoritasnya sebagai raja. Bukan hanya kerugian untuk dirinya sendiri, tindakan Firaun juga menyebabkan penderitaan yang besar bagi rakyat Mesir. Mereka sudah mengalami 9 tulah yang memakan banyak korban, menghancurkan ekonomi, kesehatan dan kehidupan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa kekerasan hati dapat membawa kehancuran bukan hanya merugikan diri sendiri dan orang lain.

Saudara, situasi buruk yang dialami Firaun juga bisa terjadi saat ini. Jika kita berkeras hati dan mengabaikan prinsip kebenaran Firman Tuhan maka hal itu dapat membawa dampak yang buruk bahkan kehancuran. Dampak ini bukan hanya merugikan diri kita sendiri tapi juga dapat membawa penderitaan untuk orang lain. Misalnya jika ada seorang ayah yang keras hati dan tidak mau mengampuni anaknya yang pernah melakukan kesalahan. Maka akibatnya, hubungan antar keluarga menjadi dingin dan dipenuhi dendam. Atau jika seorang pimpinan tidak mau mendengarkan masukan dari karyawannya sehingga perusahaan mengalami kerugian. Maka akibatnya, dia kehilangan kepercayaan dan karyawan pun mengalami kesulitan. Mengeraskan hati dan menolak kebenaran Firman pada akhirnya akan membawa kehancuran baik bagi diri sendiri atau pun orang lain. Sebaliknya sebagai orang percaya kita dipanggil untuk rendah hati dan taat pada kehendak Tuhan. Sehingga kehidupan kita dapat menjadi berkat dan nama Tuhan dipermuliakan.

Saudara, dalam hal apa sajakah kita masih mengeraskan hati dan sulit untuk taat pada kehendak Tuhan? Mari datang kepada Tuhan dan membawa semua hal tersebut dalam doa. Kiranya Tuhan memberikan kemampuan agar kita menyadari bahwa mengeraskan hati dan menolak kebenaran Firman pada akhirnya akan membawa kehancuran baik bagi diri sendiri atau pun orang lain. Dan kiranya Roh Kudus memberikan kita kekuatan agar mampu sepenuhnya taat pada kehendak Tuhan. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah