Pertobatan Sejati
Saudara, di ayat-ayat sebelumnya dijelaskan bahwa
Firaun memanggil Musa dan Harun. Firaun meminta agar mereka berdoa kepada Tuhan
untuk menyingkirkan katak dari Mesir. Di ayat-ayat ini, Musa kemudian memberi
pilihan kapan katak akan dihilangkan dan Firaun menginginkan besok. Keesokan
harinya Tuhan merespons doa Musa dengan membunuh semua katak yang ada di Mesir.
Katak-katak itu mati hingga membusuk dan menyebabkan bau menyengat. Meskipun
Tuhan membebaskan Mesir dari katak tapi Firaun kembali mengeraskan hati. Dia
mengingkari janjinya untuk membebaskan orang Israel.
Di dalam peristiwa ini Firaun dengan sangat jelas
melihat bahwa tulah katak yang menimpa Mesir bukanlah sebuah fenomena alam. Sebaliknya
situasi tersebut sepenuhnya dikendalikan oleh kuasa Allah. Hal ini terbukti ketika
Tuhan merespons keinginan Firaun dan keesokan harinya semua katak di Mesir
mati. Namun sikap Firaun yang tidak mau membebaskan orang Israel menunjukkan
bahwa janjinya sebelumnya bukanlah tanda pertobatan. Janji Firaun hanyalah
strategi manipulatif untuk meringankan penderitaannya karena tulah katak.
Setelah penderitaan itu hilang maka dia kembali pada kekerasan hatinya.
Saudara, Firaun merupakan contoh sikap dari orang
yang tidak menunjukkan pertobatan. Sebab saat masalah yang dia alami selesai,
dia mengeraskan hatinya lagi dan tetap menolak kebenaran Allah. Terkadang situasi
ini juga seringkali dialami oleh orang percaya. Ketika mengalami masalah akibat
dari kesalahan sendiri maka kita datang kepada Tuhan dan berjanji untuk
bertobat. Tetapi ketika masalah itu selesai, kita merasa lega dan kembali
melakukan dosa tersebut. Misalnya kita sedang bergumul dengan kebiasaan
berbohong maka kita harus menyadari bahwa tindakan tersebut adalah dosa.
Kemudian kita harus mulai disiplin untuk berkata jujur meskipun sulit atau
bahkan jika konsekuensinya berat. Marilah kita menyadari bahwa pertobatan bukan
sekedar janji kepada Tuhan agar masalah yang dihadapi cepat selesai. Tapi pertobatan
sejati lahir dari kesadaran yang mendalam akan dosa dan menghasilkan perubahan
sikap. Kiranya Roh Kudus membimbing kita untuk menyadari dosa-dosa yang masih
kita lakukan dan memberikan kekuatan agar kita dapat bertobat.
Saudara,
apakah saat ini saudara sudah benar-benar bertobat atau hanya berjanji karena
ingin masalah kita cepat berlalu? Jika belum. Maka mari datang kepada Tuhan di
dalam doa. Kiranya Tuhan membimbing kita untuk menyadari bahwa Dia menginginkan
pertobatan sejati di mana kita menyadari dosa-dosa yang dilakukan dan berbalik
kepada Allah. (MS)
Komentar
Posting Komentar