Orang yang Tidak Percaya Menjadi Alat-Nya
Orang yang Tidak Percaya Menjadi Alat-Nya
Saudara, ayat yang kita baca menjelaskan peristiwa bagian dari kisah kelahiran dan penyelamatan Musa. Saat itu, putri Firaun sedang mandi bersama-sama dengan dayangnya dan ia melihat sebuah keranjang terapung di antara alang-alang. Ia penasaran dan menyuruh dayangnya untuk mengambil keranjang tersebut. Saat dibuka, ia menemukan seorang bayi laki-laki yang sedang menangis. Tangisan bayi tersebut menyentuh hati putri Firaun dan ia merasa kasihan. Kemudian Miriam, kakak Musa yang mengikuti kejadian ini dari kejauhan, dengan cerdik menawarkan untuk mencari seorang perempuan Ibrani sebagai pengasuh bagi bayi tersebut. Putri Firaun menyetujui usulan tersebut, dan Miriam segera memanggil ibu kandung Musa sendiri, Yokhebed, untuk menjadi pengasuhnya.
Jika kita melihat kisah
ini dari sudut pandang politik maka saat itu Mesir dikuasai oleh bangsa dari
keturunan Ham atau ras Kush. Mereka sedang menindas orang-orang Ibrani yang
merupakan suku dari ras Semit atau Hyksos karena populasinya yang banyak dan
merupakan suku yang pernah berkuasa sebelumnya. Tapi di tengah-tengah situasi
ini, Allah justru bekerja melalui hati nurani putri Firaun. Putri Firaun yang
merupakan keturunan Ham yang seharusnya membenci suku Semit justru bertindak
sebaliknya. Ia berbelas kasihan pada bayi Musa yang sedang menangis dan
memutuskan untuk menyelamatkan dan merawatnya. Kisah ini menunjukkan bahwa hati
manusia dapat disentuh oleh Allah dan Ia dapat bekerja melalui hal tersebut.
Allah menggunakan belas kasihan dalam dirinya untuk menyelamatkan Musa, yang
nantinya akan menjadi pemimpin besar bagi bangsa Israel.
Saudara, seperti putri
Firaun yang tidak mengenal Allah tapi hatinya dapat disentuh oleh Allah. Maka
saat ini, Allah pun dapat memakai orang yang tidak percaya untuk melakukan
kehendak-Nya atau melindungi orang percaya. Misalnya, meskipun mayoritas dari
pemimpin negara kita bukanlah orang percaya tetapi Allah dapat memakai mereka
untuk melindungi bahkan memberkati kita. Seperti putri Firaun yang dipakai
untuk menyelamatkan Musa maka saat ini pun Allah dapat memakai siapa saja untuk
menggenapi kehendak-Nya dan melindungi umat-Nya. Oleh sebab itu, marilah kita
terus berdoa untuk pemimpin di pemerintahan bangsa ini agar mereka dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dan menjadi alat untuk melindungi dan
memberkati kita.
Saudara, sudahkan saudara berdoa untuk orang-orang yang duduk dipemerintahan atau pemimpin dilingkungan tempat tinggal saudara? Jika belum. Maka mari mulai berdoa dan menyerahkan mereka ke dalam tangan Tuhan. Sehingga mereka dapat menjadi alat untuk melakukan kehendak-Nya dan melindungi umat-Nya. (MS)

Komentar
Posting Komentar