Menegakkan Keadilan

Sabtu, 8 Februari 2025
Menegakkan Keadilan 
Bacaan Alkitab : Keluaran 2:16-22

          Pada perikop di atas kita bisa membaca bahwa Musa tidak tinggal diam ketika melihat para gembala  mengusir perempuan-perempuan Midian yang hendak memberi minum pada domba gembalaan mereka, di sebuah sumur. Berapa penulis menyebutkan bahwa pada umumnya orang Midian tidak tinggal menetap pada suatu daerah, melainkan mereka hidup berpindah-pindah. Sehingga kemungkinan besar sumur tersebut adalah sumur milik umum, yang bisa digunakan oleh siapa saja, seperti oleh para gembala yang hendak memberi minum domba-domba gembalaan mereka.

          Peristiwa di atas, adalah sebuah peristiwa penyerobotan sumber daya alam, penindasan kepada mereka yang lemah, oleh mereka yang memiliki kekuatan atau memiliki kuasa. Musa adalah pribadi yang tidak suka membiarkan ketidakadilan dan penindasan. Hal ini terlihat pada peristiwa sebelumnya di Mesir, ketika dia melihat saudara sesukunya yang diperlakukan tidak adil sebagai budak oleh bangsa Mesir. Musa adalah pribadi yang berani berjuang untuk menegakan keadilan, meskipun mengandung resiko. Seperti pada saat melawan para gembala itu, Musa kalah jumlah, karena dia harus melawan beberapa orang gembala sekaligus. Tapi dengan keberanian dan pertolongan dari Tuhan Musa bisa melaluinya dengan baik.

          Saudara, Allah senantiasa ingin membawa kebenaran, keadilan dan kasih bagi umat manusia. Pesan untuk menegakkan keadilan pada sesama, banyak tersebar di seluruh Alkitab. Umat-Nya diminta untuk hidup dengan cara demikian. Beberapa mungkin memerlukan tindakan yang sangat tegas dan menyebabkan konflik yang keras, namun banyak juga cara untuk menegakkan keadilan dengan cara yang lembut dan bijaksana seperti yang Yesus ajarkan melalui banyak peristiwa yang dicatat dalam Injil.

          Bagaimana dengan saudara? Apakah selama ini saudara seringkali mengabaikan ketidakadilan yang terjadi di depan saudara? Di keluarga, di kantor, di lingkungan atau di manapun, saat yang kuat menindas yang lemah. Kebanyakan orang mengabaikan dengan alasan menghindari konflik, atau mengatakan itu bukan urusan saya, atau supaya karier tidak terganggu. Saudara mari mengusahakan keadilan dengan meminta keberanian dan pertolongan dari Tuhan, karena Allah menghendaki umat-Nya berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Allah (Mikha 6:8). Kiranya Tuhan senantiasa menolong kita bersama. (TM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah