Life Balance
Life Balance
Dalam bagian ayat 5-9, Firaun dengan tegas menyatakan keputusannya berkaitan dengan permintaan Musa dan Harun. Firaun memerintahkan para mandor –orang-orang Israel yang ditunjuk untuk mengawasi pekerjaan- untuk memperberat pekerjaan bangsa Israel. Mereka diperintahkan untuk mencari jerami (yang sebelumnya disediakan oleh Mesir) untuk bahan membakar batu bata. Dan, jumlah batu bata yang disetorkan haruslah sama. Firaun bertindak dengan kejam karena menganggap bangsa Israel pemalas sehingga menggunakan alasan mempersembahkan kurban kepada Allah agar tidak bekerja. Sehingga Firaun mengambil keputusan untuk, “pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat padanya dan jangan memedulikan janji dusta.” (ay. 9).
Saudara dalam ay. 9, kita dapat melihat bahwa Firaun menggunakan kesibukan dalam pekerjaan sebagai sarana untuk mengecoh bangsa Israel dari keinginan mereka untuk menyembah Allah. Dampak dari kesibukan ini bukan hanya membuat mereka melupakan ibadah tersebut tetapi juga melunturkan harapan yang terkandung dalam penyembahan mereka kepada Allah. Saudara jika kita mengingat kembali pada Kel. 4: 31, bangsa Israel mulai kembali mempercayai Allah setelah melihat mukjizat-mukjizat. Mereka mempercayai bahwa Allah memperhatikan kesengsaraan mereka sehingga juga menimbulkan harapan untuk pembebasan dari kesengsaraan tersebut. Dan, harapan inilah yang juga berusaha untuk dipadamkan oleh Firaun.
Saudara dalam kehidupan yang kita
jalani saat ini, ada banyak hal atau kesibukan yang juga dapat mengalihkan
perhatian kita dari waktu-waktu ibadah dengan Tuhan. Sehingga, kehidupan kita
menjadi tidak seimbang. Misalnya: aktivitas sehari-hari seperti
bekerja/sekolah/pekerjaan rumah tangga/hobi menyita waktu kita sehingga tidak
dapat membaca firman Tuhan, berdoa bahkan beribadah di gereja. Jika kita terus
menerus membiarkan hal ini maka iman kita dalam menghadapi tantangan hidup akan
semakin melemah sehingga dapat menjadikan kita putus asa. Serta, harapan kita
akan kehidupan bersama-sama dengan Allah pun akan semakin memudar. Dengan
demikian, mari kita semakin bijaksana dan berhati-hati dalam menjalani
kehidupan kita secara utuh atau menjadi semakin seimbang dalam segala hal.
Sehingga, aktivitas-aktivitas/hubungan sosial/keluarga, dll tidak menjadi
“pengecoh” yang dapat mengalihkan perhatian kita dari hubungan kita dengan
Allah.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan
Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, adakah hal-hal yang dapat mengecoh
kita dari Tuhan? Jika ada dan kita membiarkan hal-hal tersebut terus menjauhkan
kita dari Tuhan. Mari berdoa dan meminta Tuhan untuk memberikan kita hikmat
untuk dapat mengatur kehidupan kita menjadi lebih seimbang dan teratur. (TH)

Komentar
Posting Komentar