Kasih Karunia Allah
Kasih Karunia Allah
Saudara dalam ayat bacaan hari ini, kita melihat
Musa dalam perjalanan kembali ke Mesir bersama keluarganya. Dalam perjalanan
tersebut mereka berhenti di suatu tempat untuk beristirahat di sana. Saat
mereka tiba di tempat tersebut, Allah datang menghadang Musa dengan tujuan
untuk membunuhnya. Melihat hal tersebut istri Musa sadar bahwa mereka belum
menyunat anaknya. Hal ini membuat Allah akan membunuh Musa. Musa adalah kepala
perjanjian, sehingga ia berkewajiban meneruskan perjanjian melalui sunat. Kisah
ini menunjukkan betapa pentingnya perjanjian yang dibuat Allah dan Abraham.
Saudara melalui bagian ayat ini, kita melihat
bagaimana Allah selalu mengingat perjanjian yang dibuat. Allah telah membuat
perjanjian dengan Abraham dengan melakukan sunat. Hal ini berlaku bagi seluruh
keturunan Abraham. Dan bagi orang yang tidak disunat maka ia akan dikeluarkan
dari umat Allah, karena melanggar perjanjian yang telah dibuat. Oleh karena
itu, kita melihat istri Musa langsung pergi menyunat anaknya.
Saudara melalui renungan hari ini, kita melihat
bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat lepas dari perjanjian Allah. Semua
orang perlu untuk melakukan perjanjian dengan Allah. Karena tanpa perjanjian
sama saja orang tersebut akan dimusnahkan. Orang Israel saat di tanah Mesir
perlu mengoleskan darah pada bumbungan pintu rumah mereka. Musa perlu melakukan
sunat. Begitu juga dengan kita, tanpa melakukan perjanjian maka kita akan
musnah. Namun karena kasih karunia Allah, Ia telah rela menjadi korban
perjanjian sehingga kita dapat keselamatan. Sehingga tidak ada satu orang pun
di antara kita yang dapat bermegah. Marilah kita bersyukur atas kasih karunia
yang telah Allah berikan.
Saudara sudahkah kita menyadari kasih karunia yang
telah Allah berikan kepada kita sehingga kita mendapat keselamatan? Jika belum,
maka marilah datang kepada Allah dalam doa. ucapkanlah syukur karena Allah
telah menjadi korban covenant sehingga kita mendapat keselamatan. (DS)
Komentar
Posting Komentar