AKU Menyertai Engkau

Kamis, 13 Februari 2025
AKU Menyertai Engkau 
Bacaan Alkitab : Keluaran 3: 10-12

          Saudara, dalam bagian berikutnya dalam kisah tentang “Musa diutus TUHAN” pada ay. 10-12. Tuhan memanggil Musa kepada Firaun untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (ay. 10). Merespons panggilan ini, Musa berkata, “Siapakah aku ini, sehingga aku yang akan menghadap Firaun,…?” (ay. 11). Musa merasa takut ketika Allah memberikan tanggung jawab kepadanya sebab menyadari keberadaan dirinya sebagai seorang buronan –setelah membunuh orang Mesir (Kel. 2: 11-15). Serta, fakta adanya isu rasis yang beredar dalam bangsa Mesir menjadikan Musa seorang Hyskos, merasa tidak layak menemui Raja yang berasal dari keturunan Semitik.

          Pada ay. 12, Allah menguatkan Musa dengan menyatakan, “Lalu firman-Nya, “Aku akan menyertai Engkau!...” Kata “menyertai” dalam bahasa Ibrani berarti berjalan di samping dan menunjukkan bahwa Allah akan bersama-sama dengan Musa dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian, Allah mengkhendaki Musa untuk percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkan atau membiarkannya menghadapi Firaun seorang diri saja.

          Saudara dalam kehidupan kita sehari-hari, adakalanya kita diperhadapkan dengan suatu situasi yang dapat menimbulkan rasa takut dalam diri kita. Misalnya : ketidakpastian akan masa depan seperti : takut kehilangan pekerjaan, kesulitan finansial atau keputusan besar dalam hidup. Atau juga ketakutan akan penolakan dan kegagalan yang dialami baik dalam hubungan, studi atau usaha, dll. Meskipun mungkin Allah mengijinkan kita untuk berada di titik terendah dalam kehidupan kita. Percayalah akan janji penyertaan-Nya dalam kehidupan kita. Dengan demikian biarlah pernyataan “AKU akan menyertai Engkau…” ini biarlah menumbuhkan iman dalam diri kita dan mengusir ketakutan-ketakutan dalam hati kita.

          Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita dengan sungguh-sungguh mempercayai bahwa Allah akan menyertai kita senantiasa? Mari periksa kembali hati kita di hadapan-Nya dan jika kita belum sepenuh hati mempercayai janii penyertaan-Nya maka berdoalah dan meminta Allah menguatkan serta menumbuhkan iman kepada-Nya. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah