Trust in God

Rabu, 22 Januari 2025                                
Trust in God 
Bacaan Alkitab : Kejadian 50 : 10-11

Saudara, dalam ayat yang kita baca Yusuf dan saudara-saudaranya beserta dengan sejumlah besar rombongannya berangkat dari Mesir menuju gua Makpela untuk menguburkan Yakub. Namun sebelumnya mereka berhenti di Goren-Haatad untuk melakukan prosesi perkabungan. Lokasi ini adalah tempat untuk mengolah gandum yang terletak di Seberang sungai Yordan. Tapi tempat ini dipilih untuk menjadi lokasi perkabungan karena letaknya strategis dan cukup luas untuk menampung rombongan besar. Perkabungan ini dilakukan selama tujuh hari seperti tradisi dalam budaya Timur Tengah kuno yang menandakan penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. Orang Kanaan yang tinggal di sekitar wilayah itu mengingat peristiwa ini sebagai prosesi yang besar dan menamai tempat tersebut dengan nama Abel-Mizraim yang berarti “perkabungan orang Mesir”.

 

Ayat ini ditulis oleh Musa pada saat ia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian. Ada beberapa pesan yang ingin disampaikan oleh Musa melalui kisah ini: Pertama, tempat perkabungan di Goren-Haatad yang bernama Abel Mizraim adalah tempat yang masih ada dan dikenang oleh Kanaan sebagai sebuah tempat bersejarah. Meskipun peristiwa itu terjadi beratus-ratus tahun yang lalu tapi saat mereka kembali lagi ke Kanaan tempat tersebut bukanlah tanah yang asing. Kedua, Musa mencatat bahwa Yakub di makamkan di Kanaan dan bukan di Mesir. Hal ini menekankan bahwa Mesir bukanlah tanah warisan mereka. Tetapi Kanaan, negeri yang sedang mereka tuju adalah tanah yang dijanjikan oleh Allah kepada nenek moyang mereka. Secara keseluruhan, kisah ini menjadi pengingat kembali tentang siapakah identitas mereka yaitu sebagai umat pilihan yang harus kembali ke tanah perjanjian yang ditetapkan oleh Allah.

Saudara, permintaan Yakub untuk dikuburkan di Kanaan memperlihatkan bahwa sampai akhir hidupnya ia berusaha menggenapi rencana Allah. Dia meyakini bahwa Allah yang maha tahu akan mengatur segala sesuatu untuk membawa keturunannya kembali ke tanah perjanjian. Oleh sebab itu bagi bangsa Israel yang membaca kisah melalui tulisan Musa, meskipun ratusan tahun telah berlalu tapi mereka diingatkan bahwa kedaulatan Allah dapat mengendalikan sejarah untuk menggenapi janji-Nya. Termasuk peristiwa di mana Allah membawa mereka keluar dari Mesir ke tanah perjanjian. Hal inilah yang akan mendorong mereka untuk percaya kepada kemakuasaan Tuhan dalam perjalanan mereka saat itu. Seperti Yakub yang mempercayai kemakuasaan Tuhan meskipun ia sendiri belum melihat penggenapannya. Maka kita pun diingatkan untuk tetap mempercayai kemakuasaan Tuhan bahkan ketika kita belum sepenuhnya memahami rencana-Nya. Kiranya Tuhan menuntun kita untuk  selalu bersandar pada kemahakuasaan Tuhan dalam segala situasi.

Saudara, apakah saat ini saudara sedang menghadapi situasi yang sulit? Mari bawa semuanya di dalam doa kepada Tuhan. Kiranya Tuhan menganugerahkan kekuatan agar kita dapat menghadapi setiap situasi sulit tersebut. Dan kiranya Tuhan memberikan kita kemampuan untuk tetap percaya pada rencana-Nya yang indah meskipun kenyataan yang kita hadapi tidak sesuai dengan harapan. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah