The Consequences of Evil

Sabtu, 25 Januari 2025
The Consequences of Evil 
(Akibat dari  Kejahatan)                                                              
Bacaan Alkitab : Kejadian 50 : 15-21



Pada perikop di atas kita bisa melihat kegelisahan saudara-saudara Yusuf, setelah kematian Yakub ayah mereka. Mereka menjadi takut karena menduga saat Yakub tidak bersama mereka lagi, Yusuf  bisa jadi berubah pikiran dan membalas dendam atas perbuatan jahat mereka. Mereka berusaha sedemikian rupa untuk meminta ampun kepada Yusuf. Namun sesungguhnya Yusuf telah memaafkan mereka, sejak mereka bertemu kembali. Yusuf menghiburkan hati saudara-saudaranya, karena dia tidak akan membalas dendam.

Ini adalah peristiwa yang menarik dan kerap terjadi dalam kehidupan manusia. Karena ada dua pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa kejahatan. Yaitu pihak yang menjadi korban kejahatan dan pihak yang melakukan kejahatan.

Yang pertama adalah Yusuf, sebagai korban. Yusuf mengalami keadaan yang tidak menyenangkan, terpisah dari keluarganya, menjadi budak yang tidak memiliki hak sebagai manusia merdeka, bahkan menjadi pesakitan dalam tahanan karena perbuatan jahat lainnya. Tapi Yusuf tidak berupaya untuk memberontak atau melawan, atau membalas atau menjadi marah. Bahkan ucapan keluhan pun tidak keluar dari mulutnya. Yusuf mempercayai bahwa kehidupanya ada dalam rancangan Tuhan, sehingga dia bekerja dengan baik, hidup tulus, dan saleh di hadapan Allah dan manusia. Dia tidak menjadi kecewa dan putus asa karena keadaan hidupnya.

Yang kedua adalah saudara-saudara Yusuf yang melakukan kejahatan. Mereka hidup dengan menyaksikan Yakub ayah mereka berkabung dan menderita. Ketika dalam kesesakan, mereka jadi berpikir jangan-jangan Allah sedang menghukum dan membalaskan kejahatan mereka (Kej 42:21). Selama 22 tahun mereka terus merasa bersalah dan takut akan hukuman Allah.

Saudara, ada dalam keadaan bagaimana saat ini? Apakah dipihak yang mengalami ketidakadilan? Atau sebagai pihak yang bersalah?. Jika kita sedang mengalami ketidakadilan, Firman Tuhan mengajari kita untuk terus melanjutkan kehidupan dengan tenang, tulus dan saleh. Percaya bahwa Allah berdaulat dan keadilannya pasti akan ditegakkan. Sebaliknya jika saudara adalah pihak yang bersalah, segeralah untuk bertobat, berbalik dari jalan yang salah. Hampiri Tuhan dengan memohonkan pengampunan kepada-Nya. Segera bereskan kesalahan saudara pada pihak-pihak yang saudara rugikan. Kembalikan hak-hak mereka yang saudara langgar. Minta maaf dengan tulus, dan bangun kembali hubungan yang telah rusak. Kiranya Allah Tritunggal menolong kita semua. (TM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah