Allah yang Setia

Kamis, 30 Januari 2025
Allah yang Setia
Bacaan Alkitab : Keluaran 1: 5-7

          Saudara dalam bagian ke-2 kisah tentang “orang Israel ditindas di Mesir” ini, kita dapat melihat bahwa jumlah keturunan Yakub bertumbuh pesat. Pada ay. 5 dituliskan bahwa pada awalnya jumlah mereka adalah 70 jiwa. Pada ay. 7 dituliskan bahwa  “Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya. Mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda sehingga negeri itu dipenuhi oleh mereka.” Pertambahan ini terjadi setelah Yusuf dan generasinya meninggal, pada saat pemerintahan raja baru yang masih mengenal Yusuf.  Beberapa penafsir menuliskan dari 70 jiwa, jumlah mereka bertambah menjadi 600.000 laki-laki dewasa yang mampu berperang. Jumlah ini belum termasuk wanita dan anak-anak, sehingga jumlah mereka bertambah dengan pesat.

          Saudara, mari kita mengingat kembali janji Allah kepada Abraham tentang, “…Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar…” (Kej. 12: 2a). Allah menyatakan janji ini ketika Ia memanggil Abraham keluar dari Ur-kasdim menuju tanah perjanjian. Janji ini kemudian digenapi setelah melalui beberapa generasi keturunan Abraham hingga sampai pada Yakub dan keturunannya yang berada di Mesir. Dengan demikian, melalui renungan hari ini kita melihat tentang penggenapan janji Allah kepada Abraham, yang meskipun menempuh waktu yang lama (sampai beberapa generasi) namun Ia tetap menggenapi janji-janji-Nya.

          Saudara dalam kehidupan yang kita jalani saat ini, mungkin ada kalanya kita merasa bahwa kehidupan yang kita jalani tidak sesuai dengan janji-janji-Nya kepada kita. Misalnya: jika Ia menjanjikan pemeliharaan atas kebutuhan jasmani maka mengapa adakalanya kita mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Atau, mengapa Ia mengijinkan tubuh kita mengalami sakit penyakit? Maka, renungan hari ini mengingatkan bahwa Ia adalah Allah yang akan menepati janji-janji-Nya, memelihara serta menopang kehidupan umat-Nya. Sedangkan, pencobaan yang kita alami merupakan sarana yang Ia gunakan untuk mendewasakan iman kita. Dengan demikian, dalam kondisi kita dengan segala pergumulan yang kita alami, marilah tetap mempercayai bahwa Ia adalah Allah yang setia dan akan senantiasa memelihara kehidupan kita.

          Saudara mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana respons kita saat mengalami masa-masa dimana janji Tuhan terasa tidak terjadi dalam kehidupan kita? Mari tetaplah percaya bahwa Allah setia memelihara kehidupan umat-Nya. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah