Allah yang Setia
Allah yang Setia
Bacaan Alkitab : Keluaran 1: 5-7
Saudara dalam bagian ke-2 kisah
tentang “orang Israel ditindas di Mesir” ini, kita dapat melihat bahwa jumlah
keturunan Yakub bertumbuh pesat. Pada ay. 5 dituliskan bahwa pada awalnya
jumlah mereka adalah 70 jiwa. Pada ay. 7 dituliskan bahwa “Orang-orang Israel beranak cucu dan tak
terbilang jumlahnya. Mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda
sehingga negeri itu dipenuhi oleh mereka.” Pertambahan ini terjadi setelah
Yusuf dan generasinya meninggal, pada saat pemerintahan raja baru yang masih
mengenal Yusuf. Beberapa penafsir
menuliskan dari 70 jiwa, jumlah mereka bertambah menjadi 600.000 laki-laki
dewasa yang mampu berperang. Jumlah ini belum termasuk wanita dan anak-anak,
sehingga jumlah mereka bertambah dengan pesat.
Saudara, mari kita mengingat kembali
janji Allah kepada Abraham tentang, “…Aku akan membuat engkau menjadi bangsa
yang besar…” (Kej. 12: 2a). Allah menyatakan janji ini ketika Ia memanggil
Abraham keluar dari Ur-kasdim menuju tanah perjanjian. Janji ini kemudian
digenapi setelah melalui beberapa generasi keturunan Abraham hingga sampai pada
Yakub dan keturunannya yang berada di Mesir. Dengan demikian, melalui renungan hari
ini kita melihat tentang penggenapan janji Allah kepada Abraham, yang meskipun
menempuh waktu yang lama (sampai beberapa generasi) namun Ia tetap menggenapi
janji-janji-Nya.
Saudara dalam kehidupan yang kita
jalani saat ini, mungkin ada kalanya kita merasa bahwa kehidupan yang kita
jalani tidak sesuai dengan janji-janji-Nya kepada kita. Misalnya: jika Ia
menjanjikan pemeliharaan atas kebutuhan jasmani maka mengapa adakalanya kita
mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Atau, mengapa Ia mengijinkan
tubuh kita mengalami sakit penyakit? Maka, renungan hari ini mengingatkan bahwa
Ia adalah Allah yang akan menepati janji-janji-Nya, memelihara serta menopang
kehidupan umat-Nya. Sedangkan, pencobaan yang kita alami merupakan sarana yang
Ia gunakan untuk mendewasakan iman kita. Dengan demikian, dalam kondisi kita
dengan segala pergumulan yang kita alami, marilah tetap mempercayai bahwa Ia
adalah Allah yang setia dan akan senantiasa memelihara kehidupan kita.
Saudara mari sejenak kita merenungkan
Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana respons kita saat
mengalami masa-masa dimana janji Tuhan terasa tidak terjadi dalam kehidupan
kita? Mari tetaplah percaya bahwa Allah setia memelihara kehidupan umat-Nya. (TH)

Komentar
Posting Komentar