Terang Dunia
Terang Dunia
Saudara, ayat yang kita
baca hari ini merupakan rangkaian dialog antara Tuhan Yesus dengan orang-orang
Yahudi dan ahli Taurat di Bait Allah. Di sini Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya
sebagai sumber terang yang sejati. Pernyataan “Akulah terang dunia” merupakan
salah satu penegasan tentang keIlahian Tuhan Yesus. Peristiwa ini terjadi di
Yerusalem ketika perayaan hari raya Pondok Daun (Yoh. 7:37–39). Ini merupakan
sebuah perayaan yang mengingatkan umat Israel akan pemeliharaan Allah di padang
gurun, termasuk tiang awan dan tiang api sebagai terang yang memimpin mereka.
Tuhan Yesus menggunakan latar belakang simbolik perayaan ini untuk menyatakan
diri-Nya sebagai terang sejati yang menggantikan simbol-simbol dalam Perjanjian
Lama.
Dunia sering digambarkan sebagai
tempat yang gelap karena penuh dengan dosa, penderitaan dan ketidakpastian.
Namun dalam ayat ini, Tuhan Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Ia datang ke dunia untuk mengusir kegelapan tersebut. Pernyataan ini tidak hanya
menegaskan identitas-Nya sebagai Tuhan, tetapi juga menyampaikan undangan bagi
semua manusia untuk mengikuti Dia dan keluar dari kegelapan. Sebab di dalam Dia, kita akan dibimbing, diberikan kemampuan untuk melihat jalan hidup
yang benar dan mendapat keberanian untuk meninggalkan kehidupan lama yang
dipenuhi dengan dosa.
Saudara, moment natal seringkali diidentikkan dengan terang seperti terlihat dari berbagai ornament seperti lilin, lampu atau bintang. Namun seringkali maknanya hanya berhenti pada hal yang kasat mata. Terang hanya dilihat sebagai dekorasi indah yang memeriahkan moment natal saja. Sehingga makna kelahiran Tuhan Yesus sebagai terang sejati yang menuntun pada kehidupan kekal seringkali diabaikan. Tidak heran jika banyak orang yang merayakan natal tapi secara pribadi dia tidak mengalami transformasi rohani. Oleh sebab itu, mari kita jadikan moment natal tahun ini menjadi waktu khusus untuk merefleksikan kembali makna natal. Sang Terang Dunia itu datang untuk memberikan kehidupan baru dan membebaskan kita dari kegelapan. Mari selalu meminta bimbingan dari Tuhan sehingga kita tetap dapat berjalan di dalam terang kebenaran-Nya.
Saudara, apakah makna natal bagi saudara? Mari jadikan natal sebagai kesempatan untuk merenungkan area-area kehidupan kita yang masih berada dalam bayang-bayang dosa. Mari datang kepada Tuhan dan membawa semuanya ke dalam Terang-Nya yang penuh kuasa untuk disucikan. (MS)
Komentar
Posting Komentar