Orang Tua Sebagai Pemimpin Rohani

Rabu, 18 Desember 2024                            
Orang Tua Sebagai Pemimpin Rohani 
Bacaan Alkitab : Kejadian 49:1-2

 

Saudara, perikop ini merupakan bagian pembuka dari cerita yang kisah berkat Yakub kepada anaknya. Mendekati akhir hidupnya, Yakub memanggil semua anak-anaknya untuk berkumpul. Dia menyampaikan berkat sekaligus nubuat tentang masa depan dari masing-masing suku yang berasal dari keturunan anak-anaknya tersebut. Saat itu, Yakub bukan hanya memberikan nasihat sebagai seorang ayah kepada anak-anaknya. Tetapi dia juga menyampaikan nubuat sebagai seorang pemimpin dalam sejarah Israel. Yakub yang dulu telah menerima janji Allah melalui Abraham dan Ishak, kini mewariskan visi tersebut kepada anak-anaknya.

Di sini Yakub mengulang kata ‘berkumpullah dan dengarlah’ yang menekankan pentingnya perhatian penuh terhadap apa yang akan dia sampaikan. Alasannya adalah karena apa yang disampaikan bukan hanya nasihat seorang ayah berkaitan dengan analisis karakter anak-anaknya. Tetapi juga berisi pesan dari Tuhan. Yakub menyampaikan nubuat yang mencerminkan kehidupan di masa depan, karakter anak-anaknya dan bagaimana sifat-sifat tersebut akan berdampak pada keturunan mereka sebagai suku-suku Israel. Sikap Yakub dalam cerita ini menunjukkan perannya sebagai orang tua sekaligus pemimpin rohani bagi keluarganya. Dia menanamkan kesadaran tentang identitas spiritual mereka yaitu sebagai bagian dari umat perjanjian.

Saudara, tindakan Yakub dalam cerita ini memberikan beberapa pelajaran untuk keluarga Kristen di masa kini. Yakub memberikan teladan sebagai orang tua yang bukan hanya peduli terhadap kebutuhan materi anak-anaknya tapi juga memperhatikan kehidupan spiritual dan masa depan mereka. Misalnya membiasakan anggota keluarga untuk merenungkan pesan Tuhan melalui pembacaan Firman, berdoa bersama secara rutin, membimbing anak-anak memahami nilai-nilai iman Kristen, meluangkan waktu untuk berbicara tentang kehidupan mereka sebagai orang percaya atau memastikan mereka hidup sesuai kehendak Allah. Melalui hal-hal ini, kita bukan hanya berperan sebagai orang tua secara biologis tapi juga menjadi pemimpin spiritual untuk semua anggota keluarga. Mari kita selalu meminta bimbingan dari Allah sehingga kita dapat memberikan warisan rohani yang bernilai kekal.

Saudara sebagai orang tua, sudahkan saudara membimbing anggota keluarga untuk bertumbuh dalam iman kepada Allah? Mari kita datang kepada Allah dan membawa hal ini di dalam doa kepada-Nya. Mari meminta kekuatan dari Allah sehingga kita dapat menjalankan peran sebagai orang tua sekaligus pemimpin rohani dalam keluarga. Kiranya Roh Kudus membimbing keluarga kita agar bertumbuh dalam iman dan hidup sesuai kehendak Allah. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali