Orang Tua Sebagai Pemimpin Rohani
Orang Tua Sebagai Pemimpin Rohani
Saudara, perikop ini
merupakan bagian pembuka dari cerita yang kisah berkat Yakub kepada anaknya.
Mendekati akhir hidupnya, Yakub memanggil semua anak-anaknya untuk berkumpul.
Dia menyampaikan berkat sekaligus nubuat tentang masa depan dari masing-masing
suku yang berasal dari keturunan anak-anaknya tersebut. Saat itu, Yakub bukan
hanya memberikan nasihat sebagai seorang ayah kepada anak-anaknya. Tetapi dia
juga menyampaikan nubuat sebagai seorang pemimpin dalam sejarah Israel. Yakub
yang dulu telah menerima janji Allah melalui Abraham dan Ishak, kini mewariskan
visi tersebut kepada anak-anaknya.
Di sini Yakub mengulang
kata ‘berkumpullah dan dengarlah’ yang menekankan pentingnya perhatian penuh
terhadap apa yang akan dia sampaikan. Alasannya adalah karena apa yang
disampaikan bukan hanya nasihat seorang ayah berkaitan dengan analisis karakter
anak-anaknya. Tetapi juga berisi pesan dari Tuhan. Yakub menyampaikan nubuat
yang mencerminkan kehidupan di masa depan, karakter anak-anaknya dan bagaimana
sifat-sifat tersebut akan berdampak pada keturunan mereka sebagai suku-suku
Israel. Sikap Yakub dalam cerita ini menunjukkan perannya sebagai orang tua
sekaligus pemimpin rohani bagi keluarganya. Dia menanamkan kesadaran tentang
identitas spiritual mereka yaitu sebagai bagian dari umat perjanjian.
Saudara, tindakan Yakub
dalam cerita ini memberikan beberapa pelajaran untuk keluarga Kristen di masa
kini. Yakub memberikan teladan sebagai orang tua yang bukan hanya peduli
terhadap kebutuhan materi anak-anaknya tapi juga memperhatikan kehidupan
spiritual dan masa depan mereka. Misalnya membiasakan anggota keluarga untuk
merenungkan pesan Tuhan melalui pembacaan Firman, berdoa bersama secara rutin,
membimbing anak-anak memahami nilai-nilai iman Kristen, meluangkan waktu untuk berbicara
tentang kehidupan mereka sebagai orang percaya atau memastikan mereka hidup
sesuai kehendak Allah. Melalui hal-hal ini, kita bukan hanya berperan sebagai
orang tua secara biologis tapi juga menjadi pemimpin spiritual untuk semua
anggota keluarga. Mari kita selalu meminta bimbingan dari Allah sehingga kita
dapat memberikan warisan rohani yang bernilai kekal.
Saudara sebagai orang tua,
sudahkan saudara membimbing anggota keluarga untuk bertumbuh dalam iman kepada
Allah? Mari kita datang kepada Allah dan membawa hal ini di dalam doa
kepada-Nya. Mari meminta kekuatan dari Allah sehingga kita dapat menjalankan
peran sebagai orang tua sekaligus pemimpin rohani dalam keluarga. Kiranya Roh
Kudus membimbing keluarga kita agar bertumbuh dalam iman dan hidup sesuai
kehendak Allah. (MS)
Komentar
Posting Komentar