Iman yang Dewasa

Sabtu, 16 November 2024
Iman yang Dewasa
Bacaan Alkitab : Kejadian 45 : 6-8


          Dalam bagian ay. 6-8 ini, Yusuf menjelaskan sudut pandangnya tentang seluruh peristiwa yang ia alami. Mulai dari ketika dirinya dijual ke Mesir sampai dengan masa ketika ia telah diangkat menjadi penguasa di Mesir. Satu hal yang menarik dari penjelasan sudut pandang Yusuf tentang kehidupannya adalah, “Allah telah mengutus aku mendahului kamu untuk menjaga kelanjutan keturunanmu di bumi dan memelihara hidupmu, sehingga banyak yang selamat.” (ay. 7). Yusuf tidak menekankan penjelasannya pada perasaan kecewa dan amarah yang dia rasakan karena telah disakiti maupun pada pencapaian-pencapaiannya di negeri asing. Tetapi dengan rendah hati, Yusuf memfokuskan seluruh kisah kehidupannya pada Allah, yang ia percaya memiliki rencana yang indah tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi keturunan mereka kelak.

          Saudara jika kita melihat keseluruhan kisah Yusuf yang telah mengalami berbagai peristiwa dalam kehidupannya mulai dari dibuang sampai diangkat menjadi penguasa. Tujuan Allah mengizinkan umat-Nya mengalami penderitaan adalah Ia hendak mendewasakan iman umat-Nya. Kedewasaan iman Yusuf dapat kita lihat dari cara Yusuf memaknai setiap peristiwa dalam kehidupannya. Dengan jernih, ia melihat bahwa Allah dapat mengerjakan kebaikan untuk diri dan keluarga besarnya melalui peristiwa-peristiwa yang menyakitkan dalam hidupnya.

          Saudara, Allah sedang bekerja dalam kehidupan umat-Nya. Ia adalah Allah yang setia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Oleh sebab itu, jika saat ini kita sedang dalam masa-masa yang berat karena masalah, sakit penyakit, tanggung jawab sebagai istri/suami; ayah/ibu; anak dan saudara bagi keluarga kita. Maka, percayalah bahwa semua itu Allah izinkan terjadi untuk mendewasakan iman kita. Dengan demikian, marilah tetap bersandar pada kasih dan kesetiaan-Nya dalam kehidupan kita.

          Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaimana cara kita memaknai peristiwa dalam kehidupan saudara? Percayalah bahwa Allah memiliki rencana dalam kehidupan kita dan ia sedang bekerja untuk mewujudkan rencana tersebut. Karena itu, tetaplah bersandar kepada Allah. (TH) 



          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact