Pertimbangan yang Matang

Selasa, 15 Oktober 2024
Pertimbangan yang Matang 
Bacaan Alkitab : Kejadian 42:18-22

        Saudara dalam ayat bacaan hari ini kita melihat setelah tiga hari saudara Yusuf dimasukkan ke dalam tahanan, maka Yusuf mengeluarkan mereka dan memerintahkan untuk pulang membawa gandum bagi seisi rumahnya yang kelaparan. Namun sebelum mereka pulang, Yusuf memberikan sebuah perintah kepada saudaranya bahwa seorang dari antara mereka tetap di kurung dalam tahanan. Setelah mereka pulang mengantarkan gandum bagi seisi rumah, maka mereka harus kembali kepada Yusuf dengan membawa saudara bungsunya. Mendengar perkataan Yusuf ini maka saudara-saudaranya saling berkata satu dengan yang lain mengenai akibat dari tindakan yang sudah mereka lakukan dahulu.

        Saudara melalui kisah ini, kita melihat bagaimana saudara-saudara Yusuf menyesali masa lalu yang pernah mereka buat dan mereka tidak lagi bisa merubahnya. Saudara-saudaranya melihat bahwa apa yang mereka dulu lakukan kepada Yusuf merupakan tindakan yang berdosa. Sehingga saat ini mereka harus menanggung akibat dari tindakan yang dilakukan.

        Saudara melalui renungan hari ini, kita melihat sebuah contoh tindakan yang tidak dipertimbangkan dengan matang. Saat saudara-saudaranya membuang dan menjual Yusuf, mereka melakukan semua itu karena iri hati yang ada dalam diri mereka. Mereka tidak mempertimbangkan akibat yang dihasilkan dari yang mereka akan lakukan tersebut. Meskipun kita lihat Ruben sempat mengingatkan mereka untuk tidak melakukan kejahatan kepada Yusuf, namun mereka tidak menghiraukan dan tetap melakukan tindakan yang sudah mereka rencanakan. Saudara, hari ini kita diingatkan untuk selalu mempertimbangkan setiap tindakan yang akan kita lakukan. Karena bisa saja tindakan tersebut merusak orang lain maupun diri kita sendiri. Sebagai contoh keluarga Yusuf rusak karena iri hati saudaranya. Marilah selalu mempertimbangkan setiap hal sebelum kita melakukannya.

Saudara sudahkah kita mempertimbangkan setiap hal sebelum kita melakukannya? Jika belum, maka marilah kita berdoa dan buatlah komitmen untuk lebih berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu dengan melakukan pertimbangan yang matang. Sehingga tindakan yang kita lakukan tidak merugikan orang lain bahkan diri sendiri. (DS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali