Love in The Family
Love in The Family
Saudara dalam perenungan pagi hari ini kita
melihat bahwa setibanya saudara-saudara Yusuf di Mesir, mereka mempersiapkan
persembahan kepada Yusuf yang diberikan oleh Yakub, ayah mereka. Dan setelah
Yusuf kembali, saudara-saudaranya sujud dan menyembah kepadanya sampai
kepalanya menyentuh tanah dan menyerahkan hadiah dengan rasa hormat. Yusuf
menerima persembahan mereka lalu bertanya tentang kabar ayah mereka, “..Apakah
ayahmu yang tua yang kamu sebutkan itu selamat? Masih hidupkah ia?” Lalu
saudara-saudara Yusuf menjawab bahwa ayah mereka masih hidup dan dalam keadaan
baik-baik saja. (ay. 27-28).
Yusuf memandang wajah
saudara-saudaranya, dan ketika dilihatnya ada seorang pemuda yang tidak
bersama-sama dengan mereka, saat terakhir mereka datang ke Mesir. Ia memastikan
bahwa pemuda itu adalah Benyamin dengan cara bertanya kepada
saudara-saudaranya. Dan, setelah ia memastikan bahwa pemuda tersebut adalah
Benyamin, Yusuf berkata kepadanya, “Allah kiranya memberikan kasih karunia
kepadamu, anakku!” (ay. 29). Hati Yusuf yang merasa sangat terharu dan pergi
untuk mencari tempat untuk menangis (ay. 30). Hal ini karena Ia dipisahkan
dengan adik kandungnya secara paksa oleh saudara-saudaranya yang lain sejak
Benyamin masih bayi. Sehingga pertemuan dengan Benyamin, membuat hatinya
terharu dan ia menangis sebab ia merindukan Benyamin, saudara kandungnya
tersebut.
Saudara, kisah diatas menunjukkan
bahwa kasih antar anggota keluarga diikat oleh hubungan darah. Sehingga,
meskipun Yusuf langsung berpisah dengan Benyamin, sesaat setelah ia dilahirkan.
Namun, tidaklah mengherankan apabila kita melihat muncul suatu respons
emosional dari Yusuf kepada adik yang telah lama ia tinggalkan. Demikian juga
dengan kita dan keluarga, meskipun mungkin kita seringkali bertengkar dengan
orangtua atau saudara-saudara kita namun jika kita berpisah dengan keluarga.
Maka akan timbul perasaan rindu untuk pulang dan berkumpul kembali dengan
keluarga. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan darah dengan anggota
keluarga kita dan itulah yang menjadikan kita merasakan kedekatan dengan
anggota keluarga lainnya meskipun kita terpisah dengan mereka.
Oleh karena itu pagi hari ini
sebagai tindakan kasih kita kepada keluarga, mari kita bersama-sama berdoa bagi
keluarga kita masing-masing. Mintalah Allah memberkati keluarga kita, menjagai
serta menyertai senantiasa. Dan, jika terjadi konflik dalam keluarga yang
mungkin hampir memisahkan kita dengan keluarga, lembutkan hati kita untuk
dengan rendah hati meminta maaf dan kembalilah pada hubungan kasih yang hangat
dalam keluarga.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita sudah mendoakan keluarga kita hari ini? Mari luangkan waktu sejenak untuk mendoakan keluarga kita. Mintalah Allah memberkati dan menjagai mereka seperti Allah juga mengasihi dan menjagai kita. (TH)
Komentar
Posting Komentar