Love in The Family

Kamis, 31 Oktober 2024
Love in The Family  
Bacaan Alkitab : Kejadian 43: 26-34


           Saudara dalam perenungan pagi hari ini kita melihat bahwa setibanya saudara-saudara Yusuf di Mesir, mereka mempersiapkan persembahan kepada Yusuf yang diberikan oleh Yakub, ayah mereka. Dan setelah Yusuf kembali, saudara-saudaranya sujud dan menyembah kepadanya sampai kepalanya menyentuh tanah dan menyerahkan hadiah dengan rasa hormat. Yusuf menerima persembahan mereka lalu bertanya tentang kabar ayah mereka, “..Apakah ayahmu yang tua yang kamu sebutkan itu selamat? Masih hidupkah ia?” Lalu saudara-saudara Yusuf menjawab bahwa ayah mereka masih hidup dan dalam keadaan baik-baik saja. (ay. 27-28).

Yusuf memandang wajah saudara-saudaranya, dan ketika dilihatnya ada seorang pemuda yang tidak bersama-sama dengan mereka, saat terakhir mereka datang ke Mesir. Ia memastikan bahwa pemuda itu adalah Benyamin dengan cara bertanya kepada saudara-saudaranya. Dan, setelah ia memastikan bahwa pemuda tersebut adalah Benyamin, Yusuf berkata kepadanya, “Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!” (ay. 29). Hati Yusuf yang merasa sangat terharu dan pergi untuk mencari tempat untuk menangis (ay. 30). Hal ini karena Ia dipisahkan dengan adik kandungnya secara paksa oleh saudara-saudaranya yang lain sejak Benyamin masih bayi. Sehingga pertemuan dengan Benyamin, membuat hatinya terharu dan ia menangis sebab ia merindukan Benyamin, saudara kandungnya tersebut.

Saudara, kisah diatas menunjukkan bahwa kasih antar anggota keluarga diikat oleh hubungan darah. Sehingga, meskipun Yusuf langsung berpisah dengan Benyamin, sesaat setelah ia dilahirkan. Namun, tidaklah mengherankan apabila kita melihat muncul suatu respons emosional dari Yusuf kepada adik yang telah lama ia tinggalkan. Demikian juga dengan kita dan keluarga, meskipun mungkin kita seringkali bertengkar dengan orangtua atau saudara-saudara kita namun jika kita berpisah dengan keluarga. Maka akan timbul perasaan rindu untuk pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan darah dengan anggota keluarga kita dan itulah yang menjadikan kita merasakan kedekatan dengan anggota keluarga lainnya meskipun kita terpisah dengan mereka.

Oleh karena itu pagi hari ini sebagai tindakan kasih kita kepada keluarga, mari kita bersama-sama berdoa bagi keluarga kita masing-masing. Mintalah Allah memberkati keluarga kita, menjagai serta menyertai senantiasa. Dan, jika terjadi konflik dalam keluarga yang mungkin hampir memisahkan kita dengan keluarga, lembutkan hati kita untuk dengan rendah hati meminta maaf dan kembalilah pada hubungan kasih yang hangat dalam keluarga.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita sudah mendoakan keluarga kita hari ini? Mari luangkan waktu sejenak untuk mendoakan keluarga kita. Mintalah Allah memberkati dan menjagai mereka seperti Allah juga mengasihi dan menjagai kita. (TH)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali