Tuhan Penguasa Ruang dan Waktu
Tuhan Penguasa Ruang dan Waktu
Pada pembacaan perikop ini kita mendapati
juru minuman merasakan dorongan yang kuat dalam hatinya untuk menyampaikan
pengalamannya kepada raja, perihal mimpi dan penafsiran oleh Yusuf yang akurat.
Pengalaman akan ketulusan Yusuf saat menolongnya, menyebabkan dorongan dari
Allah menjadi semakin kuat dalam hatinya.
Untuk sampai pada peristiwa juru
minuman mengingat kembali pengalamannya yang ajaib bersama Yusuf, memerlukan
waktu 2 tahun. Mungkin Yusuf sempat kecewa ketika dilupakan selama itu, dan perlu
menambah kesabarannya lebih lama lagi, sebelum saatnya tiba. Beberapa penulis
menyatakan bahwa Yusuf memang “perlu untuk dilupakan” selama itu. Jika Yusuf
dibebaskan dari penjara karena berhasil menafsirkan mimpi, kemungkinan besar
Yusuf akan keluar dari Mesir untuk kembali ke rumah bapanya. Maka Yusuf tidak
akan bertemu dengan Firaun untuk menafsirkan mimpinya.
Saudara, banyak kejadian-kejadian yang
mengecewakan dalam kehidupan. Banyak peristiwa yang terjadi diluar harapan. Saudara
menjadi kecewa, karena saudara hanya bisa melihat sebagian dari perjalanan
kehidupan. Pandangan dan pengetahuan manusia sangat terbatas oleh ruang dan waktu.
Oleh sebab itu selayaknya manusia menggantungkan pengharapan kepada Allah, Sang
Perancang dan Penopang kehidupan yang mampu melihat kehidupan secara utuh tanpa
terhalang ruang dan waktu.
Manusia yang hanya melihat pada kenyataan kehidupan
saat ini saja, akan mudah menjadi kecewa, padahal bisa saja Allah sedang
“menahannya” (sama seperti Yusuf) untuk dipersiapkan pada rencana yang lebih
besar. Teruslah berharap pada Allah, Sang Penguasa ruang dan waktu. (TM)
Komentar
Posting Komentar