Rencana Allah yang Besar
Rencana Allah yang Besar
Saudara dalam
ayat bacaan hari ini, kita melihat sebuah kisah mengenai keluarga Yehuda. Jika
kita perhatikan, kisah ini berada di tengah-tengah kisah mengenai Yusuf. Ada
hal menarik yang ingin di sampaikan melalui kisah ini, dan kita akan melihat
melalui renungan hari ini. Dalam kisah Yehuda ini kita melihat ia meninggalkan
saudara-saudaranya dan pergi ke wilayah Adulam. Di sana ia menikahi seorang
wanita, dan memiliki tiga orang anak laki-laki yaitu Er, Onan, dan Syela. Apa
yang dilakukan Yehuda melanggar perintah Allah, karena menikah dengan kaum di
luar Israel. Sebagai seorang ayah, maka Yehuda mengatur
pernikahan untuk anaknya. Er menikah dengan Tamar, namun Allah membunuh Er
karena ia melakukan kejahatan kepada Allah. Setelah kematian Er maka Yehuda
memerintahkan Onan untuk menikahi istri kakaknya. Dan ini merupakan sebuah tradisi yang ada pada
saat itu. Melalui pernikahannya ini, Onan menolak untuk memberikan keturunan.
Yang dilakukan Onan ialah tidak menyelesaikan hubungan seksual yang ia lakukan
dengan Tamar (menumpahkan air maninya ke tanah). Apa yang dilakukan Onan ini
jahat di hadapan Allah, sehingga Allah membunuh Onan. Dengan keadaan ini, maka anak
terakhir Yehuda harus menikahi Tamar. Namun Yehuda tidak memberikan langsung
anak terakhirnya tersebut. Maka Yehuda memerintahkan Tamar untuk kembali ke
ayahnya terlebih dahulu, hingga menunggu Syela dewasa.
Saudara melalui
kisah ini kita melihat sebuah polemik yang cukup rumit terjadi di keluarga
Yehuda. Dimulai dari pelanggaran yang dilakukan oleh Yehuda dengan menikahi
wanita di luar orang Israel, hingga kematian dari dua anaknya karena melakukan
kejahatan di hadapan Allah. Saudara mungkin kita bertanya mengapa
di antara sepuluh saudara yang dimiliki Yusuf hanya Yehuda yang ditulis secara
khusus. Meskipun kisah ini
terlihat sangat rumit, namun melalui kisah ini kita melihat hal yang penting
dimana Tamar akhirnya akan melahirkan Peres yang merupakan salah satu nenek moyang
Daud (Matius 1:3) yang merupakan daftar dari nenek moyang Yesus Kristus.
Saudara melalui
kisah Yehuda yang muncul di antara kisah Yusuf ini kita dapat melihat terdapat
makna teologis dalam rencana keselamatan Allah. Kita melihat bagaimana Allah
dapat bekerja dalam situasi yang tampaknya rumit dan tidak sempurna untuk
mencapai tujuan-Nya yang besar. Saat ini kita sebagai orang percaya, marilah
terus berjalan dalam setiap hal yang Allah izinkan terjadi dalam kehidupan kita
dan tetaplah percaya bahwa Allah bisa memakai setiap hal dalam kehidupan kita
untuk mencapai rencana-Nya yang besar.
Saudara sudahkah kita percaya bahwa Allah dapat memakai setiap hal dalam
kehidupan kita untuk mencapai rencana-Nya yang besar? Marilah berdoa meminta Allah untuk memampukan kita
berjalan dalam setiap jalan yang harus kita lalui dan terus percaya bahwa Allah
dapat memakai setiap hal dalam kehidupan kita untuk mencapai rencana-Nya yang
besar. (DS)
Komentar
Posting Komentar