Menghidupkan Nilai Kemanusiaan Melalui Tindakan Kasih
Menghidupkan Nilai Kemanusiaan Melalui Tindakan Kasih
Saudara, renungan
kita hari ini masih merupakan kelanjutan dari kisah tentang Yusuf saat berada
dalam penjara. Suatu kali, Yusuf melihat juru minuman dan makanan yang sedang
bersusah hati karena mimpi yang mereka alami. Yusuf menghampiri juru minuman
dan juru roti dan bertanya, “Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?” (ay. 7).
Saudara, sikap Yusuf terhadap juru minuman dan roti mencerminkan hatinya yang
peka dan memiliki empati terhadap kesusahan yang dialami orang lain. Sehingga
meskipun Yusuf sendiri berada dalam kesulitan, namun hal ini tidaklah
menghalanginya untuk berbuat baik kepada orang lain.
Saudara,
kepedulian kepada sesama –seperti yang ditunjukkan oleh Yusuf- dapat tercermin
dalam tindakan membantu, memberikan dukungan, dan menunjukkan perhatian, tanpa
mengharapkan imbalan. Kepedulian menunjukkan rasa tanggung jawab sosial dan
moral dari seseorang untuk memberikan dampak baik dalam komunitas tempat mereka
berada. Ini adalah salah satu sikap yang penting dalam membangun hubungan
sosial yang sehat dan harmonis. Dalam kisah Yusuf, kepedulian kepada sesama ini
kemudian hari menjadi sarana Allah untuk menggenapi rencana-Nya atas Yusuf dan juga
seluruh keluarganya. (Kej. 40: 41).
Dengan demikian, sikap Yusuf ini mengingatkan
kita untuk senantiasa bertumbuh dalam empati, kebaikan serta kepedulian kepada
sesama. Oleh karena itu, jangan
mengeraskan hati saat melihat sesama yang sedang kesulitan meskipun
mungkin kita sendiri sedang mengalami kesulitan. Tunjukkan kebaikan, empati,
sikap murah hati melalui hal-hal yang dapat kerjakan. Misalnya: saling
mendoakan, mendengarkan dengan empati, berbagi pengalaman dan saling
menguatkan, dll.
Saudara, mari
sejenak kita merenungkan Firman Tuhan hari ini. Saudara, mari evaluasi diri
kita, seberapa peka hati kita terhadap kesulitan yang dihadapi oleh orang lain?
Jika saat ini, hati kita dikuasai keegoisan maka mintalah Roh Kudus memulihkan
hati kita dan juga membimbing dalam cara-cara yang tepat untuk menunjukkan kepedulian
kepada sesama. Dengan demikian, keberadaan kita menjadi berkat bagi sesama dimana pun kita berada. (TH)
Komentar
Posting Komentar