Wisdom in Adversity

Rabu, 14 Agustus 2024                                              
Wisdom in Adversity
Bacaan Alkitab : Kejadian 34:18-24

 

Saudara, dalam ayat bacaan hari ini diceritakan bahwa sebagai kepala keluarga sekaligus pemimpin dari sukunya, Hemor menerima syarat yang diajukan oleh keluarga Yakub. Mereka menyetujui bahwa seluruh laki-laki dari keturunannya akan sunat sebagai syarat untuk menikahi Dina, anak Yakub. Hemor dan anaknya, Sikhem pun pergi ke pintu gerbang kota yakni tempat di adakannya pertemuan untuk semua penduduk pada jaman itu. Di sana mereka mengajak penduduk kota untuk menerima dan memenuhi syarat dari keluarga Yakub. Sebab penyatuan dua keluarga ini akan mengutungkan kedua belah pihak baik dalam hubungan sosial maupun ekonomi.  Penduduk kota itu mendengarkan dan menyetujui bahwa semua laki-laki akan disunat sebagai tanda bersatunya keluarga besar Hemor dan Yakub.

Tindakan Hemor sebagai orang tua yang menerima syarat yang diberikan oleh keluarga Yakub merupakan tindakan yang bijaksana. Hemor menyadari bahwa tindakan anaknya adalah kesalahan sehingga dia menerima syarat itu dengan rendah hati dan dengan tulus segera melakukannya. Begitu juga dengan Yakub meskipun ia merasa marah dan terluka atas kejadian yang menimpa anaknya. Tapi dia tetap tenang dan berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Dengan tulus dia menyampaikan syarat sunat yang diinginkan oleh anak laki-lakinya kepada keluarga Hemor. Tentu dia berharap bahwa setelah mereka melaksanakan syarat tersebut ke dua belah pihak akan hidup berdampingan dengan damai sebagai keluarga.

Saudara, sikap bijaksana yang ditunjukkan oleh Hemor dan Yakub sebagai orang tua sekaligus pemimpin dari sukunya masing-masing dapat menjadi contoh bagi kita saat ini. Jika kita dipercayakan oleh Tuhan untuk menjadi seorang kepala keluarga atau menjadi pemimpin maka mari berusaha untuk selalu bertindak bijaksana dalam menyelesaikan konflik. Jika memang kita melakukan kesalahan maka mari dengan rendah hati mengakui dan memperbaikinya. Jika kita adalah pihak yang dilukai atau dirugikan maka mari berusaha tetap tenang dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Mari kita selalu meminta bimbingan dari Tuhan untuk dapat bertindak bijaksana dalam semua tindakan kita.

Saudara, sebagai orang tua atau pemimpin, apakah saudara sudah bertindak bijaksana dalam menyelesaikan masalah? Jika belum. Maka mari datang kepada Allah dalam doa. Kiranya Allah menganugerahkan kepada saudara kemampuan untuk mengambil jalan keluar yang terbaik dalam situasi yang sulit tersebut. Dan kiranya Roh Kudus membimbing saudara untuk menjadi orang tua atau pemimpin yang bijaksana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)