Temporary of Human Power

Jumat, 30 Agustus 2024                             
Temporary of Human Power     
Bacaan Alkitab : Kejadian 36:32-39


Saudara, ayat-ayat bacaan hari ini mencatat kepemimpinan yang ada di bangsa Edom yang merupakan keturunan Esau. Beberapa nama pemimpin disebutkan bersama dengan nama kotanya, menunjukkan bahwa pemerintahan Kerajaan Edom tidak dipusatkan di satu daerah tertentu. Tapi masing-masing kota memiliki pemimpinnya sendiri. Setidaknya tercatat 8 nama pemimpin yang berkuasa pada saat itu. Pencatatan daftar kepemimpinan ini bertujuan untuk memberikan wawasan sejarah bagi pembaca pertama (orang Israel). Sebagai keturunan Abraham melalui Ishak maka bangsa Edom (keturunan Esau) dan bangsa Israel (keturunan Yakub) merupakan saudara.

Melalui daftar kepemimpinan bangsa Edom secara umum kita dapat melihat bahwa Allah memberkati Esau, keturunannya dan juga kota yang ia tinggali sehingga mereka berkuasa di daerah tersebut. Namun, ada satu hal yang menarik bahwa kekuasaan dari kepemimpinan ini bersifat sementara. Setiap pemimpin yang disebutkan dalam ayat-ayat ini memerintah dalam suatu periode tertentu dan kemudian digantikan oleh pemimpin yang lain. Kalimat “setelah raja meninggal” yang diulang beberapa kali menunjukkan bahwa kekuasaan manusia bersifat sementara atau akan berakhir jika saatnya telah tiba.

Saudara, keseluruhan daftar kepemimpinan bangsa Edom memberikan pelajaran bahwa kekuasaan duniawi bersifat sementara dan rapuh. Tidak ada pemimpin atau penguasa yang mampu mempertahankan kekuasaan selamanya. Begitu pula jika saat ini Tuhan mempercayakan kepada kita suatu jabatan atau kekuasaan tertentu. Misalnya jabatan sebagai pemimpin dalam pekerjaan atau organisasi tertentu. Maka hal itu pun bersifat sementara karena jika waktunya telah tiba maka jabatan itu akan berakhir. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya janganlah melekatkan atau mengikatkan diri kita dengan hal-hal bersifat sementara. Sebaliknya mari kita lakukan yang terbaik dalam setiap hal yang Tuhan percayakan dan arahkan fokus kita pada hal-hal yang bernilai kekal.

Saudara, jabatan atau kekuasaan tertentu apakah yang Tuhan percayakan dalam hidup saudara saat ini? Mari jadikan kesempatan yang Tuhan berikan ini sebagai saat untuk melakukan yang terbaik untuk Tuhan. Dan kiranya Allah menganugerahkan pada saudara kemampuan agar tetap fokus kita pada hal-hal yang bernilai kekal dan bukan pada kekuasaan yang bersifat sementara. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Small Things Big Impact

Abram di Mesir (1)