Pemimpin yang Bijaksana

Rabu, 21 Agustus 2024                                    
Pemimpin yang Bijaksana 
Bacaan Alkitab : Kejadian 35:16-20

 

            Saudara, dalam ayat bacaan hari ini diceritakan bahwa Yakub dan keluarganya sedang berada dalam perjalanan dari Betel menuju Efrata. Di tengah perjalanan ini ternyata tiba waktunya bagi Rahel untuk bersalin. Tapi Rahel mengalami kesulitan dalam persalinan ini dan dia tidak dapat bertahan lagi. Pada saat Rahel hampir meninggal, dia menamai anak yang ia lahirkan itu Ben-Oni yang berarti "anak kesedihanku" atau "anak dukaku". Namun Yakub kemudian mengganti nama anaknya menjadi Benyamin yang berarti “anak keberuntunganku” atau “anak tangan kananku”. Rahel akhirnya meninggal dan dimakamkan di sisi jalan menuju Efrata. Di atas makam itu Yakub mendirikan tugu sebagai tanda penghormatan dan kenangan bagi istri yang dicintainya.

Situasi yang dialami Yakub dalam kisah ini tentu merupakan situasi yang sulit. Sebab meskipun dia dikaruniai seorang anak tapi dia kehilangan istri yang sangat dicintainya. Namun dalam keadaan sulit  ini, Yakub tetap dapat menunjukkan ketabahan dan kebijaksanaannya sebagai seorang kepala keluarga dan juga pemimpin. Ia mengadakan pemakaman yang layak untuk istrinya, Rahel. Kemudian dia juga tetap mampu mengambil keputusan penting untuk masa depan anaknya. Nama baru yang dia berikan untuk anaknya menunjukkan perannya sebagai kepala keluarga sekaligus pemimpin dalam membentuk identitas dan masa depan generasi berikutnya.

Saudara, ketabahan dan kebijaksanaan Yakub sebagai pemimpin ketika menghadapi situasi sulit dalam cerita ini dapat menjadi contoh bagi kita saat ini. Memang ketika situasi sulit terjadi wajar jika kita merasakan berbagai emosi yang menyebabkan kita kesulitan untuk fokus atau berpikir jernih. Namun seperti yang Yakub lakukan, sebagai pemimpin sebaiknya kita tidak berlarut-larut dalam perasaan tersebut. Sebaliknya kita harus berusaha untuk menyelesaikan hal-hal yang penting terlebih dahulu. Mari meminta kekuatan dan bimbingan dari Tuhan sehingga kita dapat menjadi pemimpin yang bijaksana untuk keluarga atau orang lain.

Saudara, ketika mengalami keadaan yang sulit apakah saudara tetap mampu menjadi orang tua atau pemimpin yang bijaksana? Jika belum. Maka mari datang kepada Allah dalam doa. Kiranya Allah memberikan saudara kekuatan sehingga dapat melewati masa-masa sulit dalam hidup saudara. Dan kiranya Roh Kudus membimbing saudara untuk tetap dapat menjadi pemimpin yang bijaksana meskipun dalam keadaan yang sulit. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)