Mengabaikan Kehidupan Rohani
Mengabaikan Kehidupan Rohani
Perikop ini adalah akhir dari penulisan secara
khusus tentang bangsa Edom, keturunan Esau, saudara Yakub. Selanjutnya nama
Edom muncul dalam beberapa kejadian dengan bangsa Israel. Namun Edom dituliskan
secara negatif, berkenaan dengan nubuatan kejatuhannya (Obaja 1:1-21), diperingatkan (Yesaya 34:5-17), dinubuatkan
kehancurannya (Yeremia 49:7-22) dan dikutuk karena menganiaya saudaranya,
Israel (Amos 1:11-12). Bangsa Edom merintangi perjalanan Musa untuk melintas
negerinya, ketika keluar dari Mesir.
Edom juga berseteru dengan Daud.
Edom adalah saudara yang sangat dekat dengan
Israel, tetapi menjadi bangsa yang tidak mengenal Allah dan memusuhi Israel.
Ini tidak bisa dilepaskan dari tindakan nenek moyang mereka, Esau. Selain memandang ringan hak kesulungannya, tindakan
Esau yang lebih jauh adalah dia menikahi perempuan-perempuan Kanaan dan Ismail.
Esau mengabaikan bahaya pengaruh kepercayaan asing dari istri-istrinya yang
akan membentuk kepercayaan anak keturunannya.
Esau adalah sosok pria yang gagah, yang tertarik
dengan perburuan, alam yang liar, menikmati masakan dari daging-daging segar
dan wanita-wanita menarik diluar bangsanya. Ini adalah gambaran manusia yang
sibuk dengan aktivitas menaklukkan tantangan dunia, namun mengabaikan hal
rohani di keluarganya. Pengabaian hal rohani bisa berakibat serius bagi masa
depan generasi selanjutnya.
Keberhasilan-keberhasilan dalam mengatasi
tantangan pekerjaan, begitu menggairahkan dan membuat hidup bersemangat. Tapi
seringkali menyita waktu untuk bersama Tuhan, membaca dan merenungkan Firman
Tuhan, serta mengabaikan kerohanian keluarga. Kehidupan menjadi kering dan
berlalu begitu saja, seperti kehidupan Esau yang tanpa aktivitas bersama dengan
Allah.
Saudara, apakah saudara sedang bersemangat dalam
pekerjaan saudara? Masihkah saudara menyediakan waktu untuk bersaat teduh,
membaca Firman Tuhan dan berdoa bersama keluarga? Apakah saudara sedang
mengabaikan hal rohani dalam kehidupan? Mari kembali untuk menyediakan waktu
kita bersama Tuhan dan Firman-Nya. Miliki kehidupan kerja dan ibadah yang baik
dan seimbang di keluarga saudara. (TM)
Komentar
Posting Komentar