Kehidupan yang Kudus

Sabtu, 17 Agustus 2024
Kehidupan yang Kudus 
Bacaan Alkitab : Kejadian 35 :1-7


Pada perikop ini kita membaca : Allah berfirman pada Yakub untuk pergi ke Betel. Disana Yakub diperintahkan untuk membuat mezbah dan tinggal disana. Firman Tuhan ini adalah untuk mengingatkan Yakub berkenaan dengan nazar Yakub di Betel, setelah Allah menyatakan diriNya dalam sebuah mimpi, pada waktu pelariannya dari Esau (Kita bisa membacanya di Kejadian pasal ke 28). Dalam mimpi itu Allah memberikan janji tentang tempat untuk Yakub tinggal, keturunan dan penyertaan dalam hidup Yakub. Yakub meresponinya dengan bernazar pada Allah. Dia akan membuat mezbah bagi Allah, memberikan persepuluhan dan Tuhan akan menjadi Allahnya.

Yakub memerintahkan semua orang yang bersamanya untuk mentahirkan diri mereka, mengganti pakaian dan menjauhkan dewa-dewa asing yang ada. Beberapa tulisan menyebutkan dewa-dewa asing atau benda-benda berhala ini diperoleh dari orang-orang yang bersama Yakub ketika dulu berada di Mesopotamia ketika bersama Laban dan dari orang-orang tawanan di Sikhem. Benda-benda berhala tersebut Yakub kumpulkan lalu dikuburkannya. Yakub menghendaki ketika dia membangun mezbah dan tinggal di Betel, maka hanya Allah-lah satu-satunya yang menjadi Tuhan bagi dia dan bagi semua orang yang bersama-sama dengannya.

Saat ini mungkin sudah tidak ada lagi barang berhala yang berupa patung atau jimat yang dimiliki. Tapi barangkali ada hal lain yang kita jadikan berhala dalam hidup kita. Sesuatu yang menjadi sandaran dan pengharapan dalam hidup bapak/ibu dan saudara sekalian. Bisa jadi pekerjaan saudara, kenalan pejabat saudara, pangkat dan jabatan saudara, materi yang saudara miliki, kepandaian, anak-anak, hobby, atau bahkan mungkin pelayanan saudara. Apapun yang menggantikan posisi utama Allah dalam kehidupan kita, lalu kita bersandar padanya, itu adalah sebuah berhala. Mari hidup dengan taat pada Firman Allah dan menyadari bahwa Tuhan-lah menjadi Allah kita satu-satunya.

Saudara yang terkasih, mari kita merenungkan sejenak : apakah selama ini bapak ibu serius untuk menjalani kehidupan yang kudus dihadapan Allah? Adakah hal lain selain Allah yang menjadi sandaran dalam kehidupan bapak ibu? Jika masih ada mari kita minta ampun, bertobat dan membuang semua berhala tersebut. Mari kita  mengikuti teladan Yakub untuk memiliki kehidupan yang kudus dengan membuang berhala-berhala itu dalam kehidupan kita. Saudara sekalian, mari hidup dengan taat pada Firman Allah dan menyadari bahwa Tuhan-lah menjadi Allah kita satu-satunya. (TM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)