Perjanjian antara Yakub dan Laban (2)

Rabu, 24 Juli 2024

Perjanjian antara Yakub dan Laban (2)

Bacaan Alkitab : Kejadian 31:46-50



        Saudara, dalam ayat yang kita baca dijelaskan bahwa Yakub dan Laban membuat perjanjian untuk menandai akhir dari konflik di antara mereka. Mereka membuat tumpukan batu sebagai tindakan simbolis untuk menandai bahwa tidak akan ada lagi permusuhan di antara mereka. Di dekat tumpukan batu tersebut mereka juga mengadakan makan bersama sebagai simbol persekutuan dan kesepakatan damai tersebut. Laban menamai tumpukan batu itu Yegar-Sahaduta dan Yakub menamainya Galed atau Mizpa. Nama-nama ini memiliki arti yang sama yaitu “menara pengawas”.  Mereka menyatakan bahwa Tuhan akan mengawasi mereka bahkan ketika mereka tidak bersama-sama sehingga mereka harus mematuhi perjanjian tersebut.

        Tindakan Yakub dan Laban dalam menyelesaikan konflik dengan mendirikan tumpukan batu dan membuat perjanjian menunjukkan pentingnya rekonsiliasi dan perdamaian dalam hubungan. Meskipun mereka mengalami konflik dan perselisihan tapi pada akhirnya mereka tetap menyelesaikannya secara damai. Kemudian di dalam kesepakatan damai itu, mereka pun menyadari bahwa Tuhan mengawasi dan mengetahui segala sesuatu. Sehingga mereka harus menjalakan kesepakatan tersebut dengan penuh integritas dan tanggung jawab.

        Saudara, sikap Yakub dan Laban dalam menyelesaikan konflik dapat menjadi contoh bagi kita saat ini. Jika kita sedang menghadapi konflik dengan orang lain maka sebaiknya segera mencari jalan damai dan menyelesaikan konflik tersebut. Jika diperlukan, kita dapat membuat kesepakatan agar perselisihan tersebut tidak terulang kembali. Kemudian setelah melakukan usaha tersebut, kita pun perlu menyadari bahwa di atas semuanya ada Tuhan yang mengawasi dan mengetahui segala sesuatu. Oleh karena itu, kita harus mengusahakan untuk membangun hubungan yang lebih baik di masa depan. Mari kita meminta pertolongan Roh Kudus, agar kita mampu menjadi berkat dalam setiap hubungan yang kita miliki.

        Jika saat ini saudara sedang mengalami konflik dengan orang lain, sudahkan saudara berusaha menyelesaikannya? Jika belum. Maka mari datang kepada Allah dalam doa. Kiranya Allah menganugerahkan kepada saudara kemampuan untuk mencari jalan damai dan menyelesaikan konflik tersebut. Dan kiranya Roh Kudus membimbing saudara agar dapat membangun hubungan yang lebih baik di masa depan. (MS)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)