Laban Mengejar Yakub (5)

Senin, 22 juli 2024

Laban Mengejar Yakub (5)

Bacaan Alkitab:  Kejadian 31:36-42



    Saudara di dalam perikop ini, dijelaskan tentang respons Yakub  setelah Laban mengejar dia  dan keluarganya yang berusaha untuk pergi kembali ke tanah Kanaan. Yakub menjadi marah dan memarahi Laban karena merasa diperlakukan tidak adil. Yakub mengungkapkan betapa beratnya ia bekerja selama dua puluh tahun, menjaga ternak Laban siang dan malam, menanggung kehilangan ternak tanpa pernah meminta ganti rugi dari Laban. Meskipun demikian, di dalam ayat 42 Yakub menyadari bahwa Allah telah melihat kesusahannya dan memberi keadilan kepadanya.

        Saudara yang dikasihi Tuhan, di dalam perjalanan hidup kita, seringkali kita merasa diperlakukan tidak adil atau menghadapi kesulitan yang berat. Yakub memberikan contoh keteguhan hati dan kesetiaan dalam bekerja meskipun menghadapi ketidakadilan. Yakub tidak membalas keburukan dengan keburukan, melainkan ia terus bekerja dengan tekun, mengandalkan Tuhan untuk membela haknya. Allah melihat segala usahanya dan memberkati Yakub dengan limpah. Ini mengajarkan kita untuk tetap setia dan tekun dalam menjalani tugas-tugas kita, serta mempercayakan keadilan kepada Allah yang maha adil. 

        Saudara berdasarkan renungan kali ini, kita telah belajar untuk tidak mudah putus asa atau marah ketika menghadapi ketidakadilan. Kita diajak untuk tetap bekerja dengan sungguh-sungguh dan bersandar pada Allah. Percayalah bahwa Allah melihat setiap usaha dan kerja keras kita. Dia akan memberi keadilan dan berkat pada waktu-Nya. Mari kita terus bertekun dalam iman, mengetahui bahwa segala jerih payah kita di dalam Tuhan tidak akan sia-sia. Tuhan memberkati dan menyertai kita semua dalam setiap langkah kehidupan kita. Amin. 

        Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Apakah saat ini saudara sedang merasa diperlakukan tidak adil? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa agar Roh Kudus dapat memberikan kita kemampuan untuk selalui mempercayakan hidup kita kepada Allah.   Saudara,  marilah kita selalu percaya kepada Tuhan. (WN)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)