Laban mengejar Yakub (4)

Sabtu, 20 Juli 2024

Laban mengejar Yakub (4)


Bacaan Alkitab:  Kejadian 31:33-35



Saudara, kisah Kejadian 31:33-35 menggambarkan peristiwa di mana Laban, yang merasa dikhianati oleh Yakub, memeriksa tenda-tenda Yakub, Lea, dan Rahel untuk mencari terafim yang hilang. Rahel menyembunyikan terafim tersebut di pelana unta dan duduk di atasnya, sehingga Laban tidak menemukannya. Tindakan Rahel ini dapat dipandang sebagai bentuk perlindungan terhadap keluarganya, tetapi juga mengandung unsur balas dendam dan penipuan terhadap ayahnya.

 Saudara, tindakan Laban yang mengejar Yakub dan menggeledah tenda-tendanya didorong oleh kemarahan. Laban merasa dirugikan karena Yakub meninggalkannya secara diam-diam dan membawa serta anak-anaknya. Rasa marah ini memicu tindakan Laban untuk mengejar dan memeriksa tenda-tenda mereka, meskipun Laban tidak menemukan apa yang ia cari. Dalam kehidupan kita, perasaan marah dan balas dendam sering kali dapat mendorong kita untuk mengambil tindakan yang tidak bijaksana dan merusak hubungan. Tuhan mengajarkan kita untuk melepaskan amarah dan tidak membalas dendam, melainkan menyerahkan segala sesuatunya kepada Dia, Allah yang adil. Tindakan Rahel yang menyembunyikan terafim dan berbohong kepada ayahnya menunjukkan bagaimana balas dendam dapat mengarah pada dosa dan ketidakjujuran. Meskipun Rahel mungkin bermaksud melindungi keluarganya, tapi cara yang ia tempuh adalah hal salah. Balas dendam sering kali membawa kita ke jalan yang gelap, di mana kita mungkin melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kita diajarkan untuk mengasihi musuh kita dan mendoakan mereka yang menganiaya kita, bukan membalas kejahatan dengan kejahatan.

            Saudara renungan pagi ini, mengingatkan kita bahwa balas dendam tidak pernah membawa kebaikan. Tindakan yang didorong oleh amarah dan dendam hanya akan memperburuk keadaan dan merusak hubungan kita dengan sesama dan dengan Tuhan. Marilah kita belajar untuk mengampuni dan melepaskan segala bentuk balas dendam, mempercayakan keadilan kepada Tuhan, dan hidup dalam kasih dan kejujuran. Dengan demikian, kita dapat menikmati damai sejahtera yang sejati dan membangun hubungan yang kuat dan penuh kasih dalam kehidupan kita.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saat ini saudara sedang menyimpan dendam untuk orang lain?  Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa agar Roh Kudus dapat memberikan kita kemampuan untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakiti kita.  Saudara,  marilah kita mengasihi sesama kita.  (WN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)