Yakub Lari dari Esau atas Anjuran Esau (1)

Senin, 10 Juni 2024
Yakub Lari dari Esau atas Anjuran Esau (1)
Bacaan Alkitab:  Kejadian 27:41-46

        Saudara bagian Firman Tuhan ini menceritakan tentang bagaimana respons Ribkha setelah mendengar bahwa Esau telah berencana untuk membunuh Yakub setelah Ishak meninggal. Mendengar hal itu maka Ribka kemudian memanggil Yakub menceritakan hal itu kepada Yakub. Selanjutanya Ribka menyuruh Yakub agar mengungsi ke Laban saudara Ribka di Haran. Ia meminta agar Yakub tinggal di sana dalam beberapa waktu lamanya sampai kemarahan kakaknya itu mereda.  

        Saudara dari kisah ini maka ada dua hal yang dapat kita pelajari. Pertama, Akibat Dosa.  Ayat-ayat ini memperlihatkan dampak mendalam dari dosa penipuan Yakub yang membawa konflik keluarga yang serius. Tindakan Yakub mengakibatkan kebencian dan niat balas dendam dari Esau. Dosa tidak hanya merugikan pelaku, tetapi juga menimbulkan penderitaan dan keretakan dalam hubungan keluarga. Yakub harus melarikan diri dari rumahnya, meninggalkan ayah dan ibunya, serta hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian di negeri asing. Renungan ini mengingatkan kita bahwa dosa memiliki konsekuensi yang luas dan mendalam. Ketika kita melakukan dosa, kita bukan hanya melukai diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar kita. Dosa menciptakan lingkaran setan dari kebencian dan balas dendam yang sulit dipecahkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari dampak dosa dan berusaha hidup dalam kebenaran dan kejujuran, menghindari tindakan yang dapat melukai orang lain dan merusak hubungan kita. 

          Kedua, menghindari konfrontasi. Hal lain yang dapat kita pelajari dari kisah ini adalah salah satu cara memecahkan masalah adalah dengan menghindari konfrontasi secara langsung. Ini tentu disesuaikan dengan jenis persoalannya Ribka menyarankan Yakub untuk tinggal dengan Laban sampai kegeraman Esau surut. Memberi waktu untuk meredakan emosi adalah cara penting untuk menyelesaikan konflik. Ketika emosi sudah tenang, kita bisa lebih rasional dan lebih siap untuk berdialog dan mencari solusi yang damai. Amin. 

          Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Ketika menghadapi konflik, apakah saudara lebih sering menunggu sampai emosi saudara mereda ataukah saudara mencoba menyelesaikan masalah dengan keadaan emosi ? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa dan meminta Roh Kudus agar memberikan kita kemampuan untuk selalu memiliki ketenangan dan juga kesabaran dalam menghadapi konflik. Saudara,  Marilah kita selalu tenang dalam menghadapi konflik. (WN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)