Mimpi Yakub di Betel (1)

Jumat, 14 Juni 2024

Mimpi Yakub di Betel (1)

Bacaan Alkitab : Kej. 28: 10-15


            Saudara, dalam bagian pertama kisah “mimpi Yakub di Betel” kita dapat merenungkan tentang dua hal yaitu: pertama, Allah selalu bersama-sama dengan umat-Nya (ay. 10-13). Yakub berangkat dari Bersyeba meninggalkan  orang tua serta keluarganya dan pergi ke Haran, suatu tempat yang asing baginya. Perjalanan ini ditempuh oleh Yakub seorang diri, namun sebenarnya tidak benar-benar seorang diri. Sebab, penglihatan suatu tangga yang puncaknya sampai ke langit serta pernyataan, “Berdirilah Tuhan disamping-nya…” (ay. 13a) dalam mimpi Yakub menunjukkan bahwa Allah menyertai Yakub dalam pelariannya. Saudara, Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam keadaan seperti apa pun. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah ketika menghadapi suatu situasi yang berat, kondisi tubuh yang melemah, atau menghadapi orang-orang yang sulit dalam kehidupan kita. Sebab, Allah tidak akan meninggalkan kita.

            Kedua, Allah setia memegang perjanjian-Nya (ay. 13b-15). Saudara dalam penglihatan tersebut, Yakub mendengar Allah mengatakan, “Akulah TUHAN, Allah Abraham, kakekmu dan Allah Ishak…” Suatu penegasan kembali tentang janji-janji Allah kepada Abraham serta keturunannya yaitu Yakub. (ay. 13b). Janji berkat tersebut adalah tanah yang akan dikuasai oleh Yakub, keturunan yang akan dijadikan banyak, serta janji penyertaan serta perlindungan Allah. (ay. 14-15). Saudara, penegasan kembali janji Allah kepada Yakub, sebagai keturunan Abraham merupakan suatu bentuk kesetiaan Allah bagi umat-Nya. Kesetiaan-Nya kepada kita dapat menjadikan kita tetap tenang dalam menghadapi apa pun. Ia setia memelihara, melindungi serta menyertai umat-Nya. Dan karena itu, mari kita tetap bergantung pada kesetiaan Allah dalam menjalani kehidupan yang telah Ia percayakan kepada kita.

            Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita mempercayai bahwa Allah senantiasa menyertai dan setia kepada kita? Mari tetaplah hidup dalam iman kepada-Nya dalam kondisi seperti apapun. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Abram di Mesir (1)

Yakub Merampas Berkat Esau dengan Tipu Daya (1)