Perjanjian Abraham dengan Abimelekh (3)
Kamis, 18 April 2024
Perjanjian Abraham dengan Abimelekh (3)
Bacaan
Alkitab : Kejadian 21: 28 – 34
Dalam bagian ke-3 untuk
kisah Perjanjian Abraham dengan Abimelekh, Abraham menyesali tindakan para
hamba Abimelekh yang merebut sumur miliknya. Sehingga, ketika Abraham bermaksud
untuk menggali sumurnya sendiri di negeri Filistin. Ia menyerahkan tujuh domba
betina sebagai bukti bahwa dirinya yang membangun sumur tersebut agar tidak
lagi direbut oleh yang lain. Tujuh domba muda yang diserahkan Abraham dipandang
berharga olehnya sebab dapat menghasilkan susu dan keturunan lebih lama.
Setelah Abimelekh kembali ke Filistin, Abraham menanam pohon tamariska
di Bersyeba atau tempat ia membuat perjanjian dengan Abimelekh sebagai wujud
ungkapan syukur atas kemenangannya. Pohon Tamariska adalah famili pohon gugur
dan pohon cemara (genus tamarix) yang dapat tumbuh di daerah gersang di
sepanjang aliran air. Setelah bertumbuh, pohon tamariska dapat mencapai tinggi
hingga 30 kaki (10 m) dan memberikan banyak keteduhan. Tradisi Kuno menjelaskan
bahwa Abraham tidak sedang menanam satu pohon suci tetapi sebidang tanah atau
hutan dengan pohon-pohon tamariska.
Tindakan ini dianggap sebagai tindakan penyembahan Abraham terhadap
Allah sebab ditempat inilah ia memanggil nama TUHAN sebagai Allah yang kekal.
Tindakan penyembahan
Abraham menunjukkan bahwa ia menghormati dan mengasihi Allah. Sehingga dalam
setiap keberhasilan yang ia peroleh, Abraham senantiasa mengucap syukur dan
mengingat kebaikan Allah dalam kehidupannya. Abraham mengajarkan kepada orang
Kristen saat ini, bahwa apa yang kita miliki saat ini hanya karena anugerah
Allah semata dan bukan hanya hasil kerja keras dan usaha kita aja. Sehingga,
kita seharusnya senantiasa bersyukur dan mengandalkan Tuhan dalam setiap hal
yang kita kerjakan.
Saudara, mari sejenak
kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, dimana kita
menempatkan Allah dalam keberhasilan atau pencapaian kita akan sesuatu? Jika
bahkan mungkin kita seringkali melupakan Tuhan maka mari latih batin kita untuk
senantiasa mengingat dan bersyukur kepada Allah dalam setiap situasi kehidupan
kita. (TH)
Komentar
Posting Komentar