Abraham mengusir Hagar dan Ismael (4)
Senin, 15 April 2024
Abraham mengusir Hagar dan Ismael
(4)
Bacaan Alkitab: Kejadian
21:19-21
Saudara di dalam ayat-ayat ini merupakan kelanjutan dari pembacaan
sebelumnya, dimana Tuhan menjumpai Hagar dan Ismael yang saat itu sedang
mengembara di padang gurun Bersyeba.
Hagar yang sudah putus asa karena kehabisan air akhirnya memutuskan meletakkan
Ismail di semak-semak. Dan berjalan jauh-jauh karena ia tidak ingin
melihat Ismail meninggal. Namun Tuhan datang dan memberikan harapan kepada
Hagar; Allah berjanji bahwa Ia akan
membuat Ismael menjadi suatu bangsa yang besar. Selain itu di dalam ayat-ayat
ini kita melihat bagaimana Allah membuka mata Hagar sehingga dia dapat melihat
sumur. Ia kemudian pergi ke sumur itu mengisi kantong airnya dan memberi anak
itu minum. Ayat-ayat berikutnya juga menjelaskan tentang bagaimana Ismael
bertambah besar dan ia pun menikah dengan seorang istri dari tanah Mesir.
Saudara, salah satu hal yang menarik dari kisah ini adalah tentang
bagaimana Allah membuka mata Hagar sehingga ia dapat melihat sebuah suatu
sumur. Saudara sumur itu sudah ada di situ sebelum Hagar ada di situ. Namun
karena Hagar lebih fokus dengan masalah dan rasa putus asa di dalam hatinya
sehingga ia tidak dapat melihat sumur tersebut. Namun Tuhan datang memberikan
harapan kepadanya dan juga membuka mata Hagar sehingga ia dapat melihat sumur
tersebut. Sumur inilah yang membuat Hagar dan Ismael dapat bertahan di padang
gurun.
Saudara yang dikasihi Tuhan, perilaku yang
ditunjukkan oleh Hagar merupakan hal yang seringkali kita alami. Kita
seringkali terlalu fokus pada masalah-masalah kita sehingga kita tidak dapat
melihat berbagai jalan keluar yang telah Tuhan sediakan. Hagar pun demikian, ia
mungkin merasa sakit hati, merasa dikhianati oleh tuannya, dan putus asa. Ia
begitu fokus dengan sakit hatinya, dan
ketakutan akan kehilangan Ismael, sehingga ia tidak dapat melihat sumur yang
telah Tuhan sediakan bagi dia dan Ismaeil.
Namun hari ini kita belajar sesuatu hal yang penting, yaitu hendaklah
kita tidak terlalu dikuasai oleh ketakutan dan kekawatiran. Sehingga kita tidak
dapat melihat berbagai pertolongan Tuhan yang sudah Ia sediakan bagi kita.
Ingatlah bahwa seringkali yang membuat kita tidak dapat menemukan jalan keluar
bukan karena Tuhan tidak menyediakan jalan keluarga bagi kita. Tapi karena kita terlalu dikuasai
oleh ketakutan dan kekawatiran sehingga kita tidak mampu melihat karya Tuhan
dalam menyiapkan solusi bagi persoalan kita.
Saudara, marilah mengambil waktu sejenak untuk
merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah pada saat menghadapi masalah saudara lebih banyak
dikuasai oleh kekawatiran atau harapan akan pertolongan Tuhan? Saudara,
marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoalah meminta Allah memberikan
kita kemampuan untuk dapat percaya kepada Allah dan tidak dikuasai oleh
berbagai kekawatiran. Saudara, hendaklah kita selalu percaya kepada Allah. (WN)
Komentar
Posting Komentar