Sunat sebagai Tanda Perjanjian Allah dengan Abraham (3)

Rabu, 13 Maret 2024                                     

Sunat sebagai Tanda Perjanjian Allah dengan Abraham (3)

Bacaan Alkitab : Kejadian 17 : 15 - 17

 

Saudara, bagian ketiga dalam perikop ini menceritakan bahwa Allah meneguhkan lagi janji tentang seorang anak laki-laki yang akan lahir dari Sarai (ay. 16). Pengesahan terhadap janji ini ditandai dengan diubahnya nama Sarai menjadi Sara (ay. 15). Allah berjanji bahwa Ia akan memberkati Sara dan menjadikannya ibu dari bangsa-bangsa. Janji yang diteguhkan oleh Allah ini terjadi setelah tiga belas tahun sejak pertama kali Abraham menerima janji mengenai keturunannya (Kej. 15:6).

Kemudian mari kita perhatikan bagaimana respons Abraham setelah mendengar peneguhan janji dari Allah tersebut. Pertama, ia bersujud sebagai tanda kerendahan hati. Peristiwa di mana Allah menyatakan janji-Nya bukan pertama kali dialami oleh Abraham. Hal-hal tersebut membuat Abraham melihat betapa besar kuasa Allah sekaligus menyadari keberadaan dirinya yang kecil di hadapan-Nya. Oleh sebab itu, saat menyaksikan Allah yang begitu besar bersedia meneguhkan janji-Nya maka Abraham sujud dan bersyukur. Selanjutnya, ia tertawa sebagai tanda sukacita. Reaksi Abraham yang tertawa bukanlah ekspresi keraguan. Tapi ia tertawa karena hatinya dipenuhi dengan sukacita. Sebab bagi manusia tentu melahirkan anak di usia yang sudah tua adalah hal yang mustahil. Tetapi istrinya, menerima anugerah yang sangat menakjubkan. Hal ini tentu hanya dapat terwujud karena kuasa Allah yang besar.

Saudara, sebagai orang percaya kita juga seringkali mengalami apa Abraham dan Sara alami yaitu menerima anugerah dan berkat Allah. Baik itu melalui peristiwa besar yang terjadi atau melalui hal-hal sederhana yang kita nikmati setiap hari. Namun seringkali kita melewatkan kesempatan untuk menyadari kebesaran kuasa Allah melalui setiap peristiwa tersebut. Tidak jarang juga kita malah bersungut-sungut setelah menerima anugerah atau berkat Allah. Mari kita meneladani sikap Abraham dalam merespons anugerah dan berkat Allah. Dengan rendah hati, kita harus menyadari kuasa Allah yang tidak terbatas serta bersyukur atas anugerah dan berkat-Nya.

Saudara, bagaimanakah respons saudara ketika menerima berkat-berkat yang Allah berikan setiap hari? Apakah saudara masih bersungut-sungut? Apakah semua anugerah dan berkat tersebut belum bisa membuat saudara menyadari kuasa dan kebesaran Allah? Jika iya. Maka mari datang pada Allah dalam doa. Kiranya Roh Kudus membimbing saudara agar menyadari kuasa dan kebesaran Allah melalui semua anugerah dan berkat-Nya. (MS)

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup