Pertemuan Abram dan Raja Sodom dan Melkisedek (2)
Pertemuan Abram dan Raja Sodom dan Melkisedek (2)
Percakapan
dalam bagian perikop ini terjadi antara Abram dan Raja Sodom berkaitan dengan
penawaran Raja Sodom untuk memberikan semua hasil rampasan perang kepada Abram (ay. 21). Pada masa itu, merupakan hal yang wajar
apabila harta yang dimiliki oleh suatu bangsa yang kalah perang menjadi milik
si pemenang, termasuk apa yang diberikan oleh raja Sodom kepada Abram setelah
berhasil mengalahkan Kedorlaomer dan para raja lainnya. Namun, penawaran tersebut ditolak Abram sebab ia tidak ingin berhutang budi kepada Raja Sodom atas
segala kekayaan yang ia miliki. Hal ini ditunjukkan melalui ketegasan Abram
melalui pernyataan, “Aku bersumpah demi TUHAN, Allah yang Maha Tinggi, Pencipta
langit dan bumi: Aku tidak akan mengambil apa pun dari semua milikmu ..” (ay.
22-23a). Bahkan, kalimat selanjutnya yaitu : “…supaya engkau jangan dapat
berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya…” (ay. 23b) mencerminkan bahwa
Abram menjaga sikap hatinya yang akan tetap mempercayai janji-janji Allah yang
akan memberkati dan menjadikannya kaya. Serta menjaga agar tidak ada seorangpun
yang dapat menghina kesanggupan Allah dalam memberkati serta menggenapi
janji-janjiNya.
Saudara,
sikap Abram yang menolak tawaran karena tidak mau berhutang budi tidak
menunjukkan kesombongan. Namun, keyakinan serta iman yang teguh bahwa Allah
akan memberkati serta menggenapi janji-janji-Nya kepada Abram. Janji tersebut
yaitu janji berkat baik berupa harta kekayaan, pemeliharaan, perlindungan serta
keturunan yang dinanti-nantikan oleh Abram. Oleh sebab itu melalui kisah Abram
ini, biarlah setiap kita memegang teguh janji-janji Allah dalam kehidupan kita.
Meskipun badai kehidupan, godaan, atau tawaran-tawaran menarik dari dunia yang
dapat menjadikan kita bahagia, kaya, atau merasa aman. Namun, jika itu
menjadikan iman kita kepada Allah menjadi lemah maka tolaklah semua itu dan
peganglah janji-janji Allah dalam kehidupan kita.
Saudara,
mari menenangkan diri di hadapan Tuhan dan merenungkan Firman yang baru saja
kita dengar. Saudara, apakah kita berani menolak tawaran yang dapat melemahkan
iman kita kepada Allah? Mari, jadilah teguh dan berani dalam memegang teguh
iman kita kepada Allah. Dan, mintalah Allah untuk menolong dan menguatkan kita
senantiasa. (TH)
Komentar
Posting Komentar