Nuh dan Bahteranya (3)

Kamis, 18 Januari 2024

Nuh dan Bahteranya (3)

Bacaan Alkitab : Kejadian 6 : 15 – 22



            Dalam bagian perikop yang kita baca hari ini, Allah memerintahkan Nuh dengan detail mulai dari ukuran bahtera, atap, letak pintu sampai pada cara Allah memusnahkan bumi yaitu dengan menggunakan air bah. Melalui bagian ini, kita akan melihat kuasa Allah atas ciptaan-Nya, yaitu :

1. Allah Berkuasa Menghakimi Ciptaan-Nya (ay. 15-17)

            Pada ay. 17 dituliskan, “Sesungguhnya Aku …” menunjukkan kepastian akan pelaksanaan hukuman Allah kepada manusia di bumi serta, kemahakuasaan Allah atas ciptaan-Nya. Maha Kuasa merupakan salah satu sifat Allah yang berkaitan dengan kemampuan-Nya. Dalam Kej. 1, kemampuan Allah di tunjukkan melalui penciptaan bumi dari ketiadaan sehingga menjadi ada, dan menjadikan Allah memiliki hak atas dunia ciptaan-Nya ini. Hak-Nya Ia tunjukkan melalui kepastian untuk menghakimi manusia yang telah jatuh dalam dosa dan memusnahkan ciptaan-Nya dengan air bah (Kej. 6). Hal ini Ia lakukan sebab dosa tidak dapat bersatu dengan Allah yang Maha Kudus.

2. Allah Berkuasa Memelihara Ciptaan-Nya (ay. 18-22)

            Pada ay. 18 Allah berkata kepada Nuh, “Tetapi dengan Engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku,…” Perjanjian Allah dengan Nuh merupakan perjanjian yang berkaitan dengan kuasa pemeliharaan Allah atas ciptaan-Nya.  Pemeliharaan Allah dalam bagian perikop ini ditujukkan melalui perintah Allah kepada Nuh untuk membuat bahtera bahkan memilih masing-masing sepasang hewan untuk masuk ke dalam bahtera dengan tujuan agar Allah dapat memelihara kelangsungan hidup ciptaan-Nya (ay. 20-21). Pemeliharaan Ilahi menunjukkan kebesaran kasih Allah kepada ciptaan-Nya dan misalnya bahwa Ia tidak akan pernah membiarkan kita kelaparan, kedinginan, atau mengalami pencobaan yang tidak dapat kita tanggung. Ia akan senantiasa menyediakan, memenuhi bahkan memberkati dengan melimpah semua manusia yang hidup bergantung pada-Nya.

            Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saudara sungguh-sungguh telah mempercayakan seluruh kehidupan saudara kepada Allah? Mari andalkan Allah dalam setiap tantangan kehidupan yang kita alami. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup