Air Bah (1)

Jumat, 19 Januari 2024

Air Bah (1)

Bacaan Alkitab : Kejadian 7: 1-4



            Nubuatan tentang penghukuman Allah dengan menggunakan air bah mengalami penggenapannya dalam keseluruhan pasal 7. Kejadian 7: 1-4 ini terjadi tepat 7 hari sebelum air bah dicurahkan atas bumi, Allah memanggil Nuh berserta keluarga dan binatang-binatang untuk masuk ke dalam bahtera. Melalui bagian awal dari kisah air bah ini, kita dapat merenungkan bahwa:

 

1. Allah Memperhatikan Kehidupan Orang yang Saleh dan Keturunannya (ay. 1-3)

            Ayat. 1 berisi panggilan Allah kepada Nuh dan seisi rumahnya yaitu istri Nuh, 3 anaknya serta 3 orang menantunya. Alasan Allah memanggil Nuh adalah, “…sebab engkaulah yang kulihat benar di hadapan-Ku…” Hal ini menunjukkan keluarga Nuh diberkati sebab Nuh memutuskan untuk hidup dengan benar, murni, dan tulus di hadapan Allah. Berkat Allah kepada Nuh dan keluarganya tidak hanya berkaitan dengan bahtera sebagai tempat berlindung di saat badai besar terjadi. Tetapi juga binatang-binatang yang diselamatkan oleh Allah, kelak akan dipelihara oleh Nuh dan keluarganya sebagai sumber makanan bagi mereka.

Saudara melalui bagian ini, kita dapat memperhatikan bahwa ketaatan kita kepada Allah tidak hanya akan mendatangkan berkat bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi keturunan kita kelak. 

 

2. Allah Menyatakan Kasih Karunia-Nya kepada Semua Orang (ay. 4)

            Pernyataan “…tujuh hari lagi…” pada ay. 4a menunjukkan pernyataan kasih karunia-Nya dalam bentuk kesabaran Allah yang memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat di hadapan-Nya. Pemazmur melengkapi sifat kasih Allah ini dengan menyatakan, “ TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.” (Mzm. 103: 8). Kasih-Nya kepada kita tidak akan berubah dan akan senantiasa memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat, sampai kita dapat dengan sungguh-sungguh hidup bagi-Nya. Dengan demikian, jangan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk bertobat, meninggalkan dosa-dosa kita dan menikmati kasih karunia-Nya senantiasa.

            Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita masih berjuang untuk membangun kehidupan yang saleh di hadapan Allah? Ingatlah bahwa cara kita menjalani kehidupan saat ini, akan berdampak pada keturunan kita kelak. Karena itu, marilah tetap andalkan Allah dalam perjuangan iman kita di bumi ini dan bangunlah kehidupan yang berkenan di hadapan-Nya. (TH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup