Maria, Teladan Ketaatan
Rabu, 20 Desember 2023
Maria, Teladan Ketaatan
Bacaan Alkitab : Lukas 1:37-38
Saudara, secara keseluruhan perikop ini menceritakan bahwa Allah mengutus
malaikat-Nya untuk menjumpai Maria. Maria adalah penduduk kota Nasaret yang
pada saat itu telah bertunangan dengan Yusuf. Pesan yang disampaikan oleh
malaikat ialah bahwa Maria akan menjadi alat penggenapan rencana Allah yaitu
menjadi ibu dari Sang Juruselamat. Hari ini kita akan menyoroti secara khusus
bagaimanakah respons dari Maria saat
menerima pesan tersebut.
Saudara, pada jaman itu bangsa Yahudi hidup di bawah ketentuan tradisi yang
sangat ketat dan ekstrem. Salah satunya ialah seorang perempuan tidak diperbolehkan hamil sebelum
menikah. Jika hal tersebut terjadi maka perempuan tersebut akan diusir,
diasingkan atau dikeluarkan dari ikatan keluarga. Dalam situasi yang demikian
tentu kita dapat membayangkan bahwa Maria pasti akan berada dalam posisi yang
sulit jika ia mengandung sebelum menikah dengan Yusuf. Namun di tengah situasi
ini, Maria justru menerima anugerah tersebut dengan penuh kepercayaan pada
Allah. Pertanyaan Maria tentang bagaimana mungkin ia mengandung padahal belum
bersuami tidak mengindikasikan keraguan. Tapi sebuah hasrat untuk mendapatkan
petunjuk lebih lanjut mengenai bagaimana kehamilannya nanti (ay. 34). Hal ini
diperkuat dengan penerimaan Maria yang tulus atas kehendak Allah atas dirinya.
Ia membuat pengakuan bahwa sebagai hamba yang percaya pada kuasa Allah, ia
menerima karunia tersebut (ay. 38).
Saudara, dalam minggu-minggu menjelang natal ini kita diajak untuk kembali
merenungkan makna natal melalui kehidupan Maria, ibu Yesus. Ketaatan Maria pada
perintah Allah lahir dari kesadaran bahwa ia adalah hamba Tuhan. Ketaatan Maria
ini menjadi teladan bagi kita sebagai orang percaya. Mari jadikan momen
menjelang natal kali ini, sebagai kesempatan untuk membuka diri dan taat pada
kehendak Allah. Kiranya Roh Kudus memberikan kekuatan sehingga kehendak Allah
dapat dinyatakan melalui hidup kita.
Saudara mari renungkan, apakah
selama ini saudara sudah terbuka dan taat pada kehendak Allah? Jika belum. Maka mari
datang pada Allah dan meminta anugerah-Nya mengubahkan saudara. Sehingga
saudara menyadari bahwa sebagai orang percaya kita harus selalu terbuka dan
taat pada kehendak Allah. Dan mari meminta pertolongan Roh Kudus sehingga
saudara diberikan
kemampuan untuk melakukan kehendak Allah setiap hari. (MS)
Komentar
Posting Komentar