Yerusalem Baru bagian II
Kamis, 16 November 2023
Yerusalem Baru
bagian II
Bacaan Alkitab : Wahyu
21 : 22 – 22 : 5
Kemenangan Kristus atas musuh-musuh-Nya akan mengawali suatu babak baru yaitu pemulihan gereja sebagai pengantin Kristus. Pada ayat 22-27, pemulihan berkaitan dengan tidak adanya dosa atau kecemaran di antara orang-orang percaya. Hal ini terjadi sebab setelah kekalahan si Iblis, Allah akan hadir dan hidup bersama-sama dengan orang-orang percaya sehingga tidak ada lagi godaan dosa bagi umat Allah. Akibatnya, umat Allah akan dapat memandang wajah-Nya sebab kita telah sepenuhnya dipulihkan dan disucikan. Kehadiran Allah serta kehidupan yang akan dijalani-Nya bersama dengan umat-Nya menjadi ciri dari pemulihan yang akan dialami oleh gereja-Nya.
Pada ay. 1-5, ciri pemulihan semakin diperjelas melalui kehidupan umat Allah didalam hadiran-Nya akan mendatangkan berkat, sukacita dan damai sejahtera. Tidak akan akan ada sakit, penderitaan, serta dosa yang menggoda umat-Nya. Bahkan umat Allah akan hidup bersama-sama dengan Allah dalam tubuh baru yang telah dipulihkan sehingga tidak lagi memerlukan istirahat/tidur. Pada masa-masa itu, Allah juga akan menjadi Terang bagi kita sehingga kita tidak memerlukan penerang lainnya selain daripada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kekekalan maka kehidupan kita akan bergantung sepenuhnya pada-Nya.
Saudara, surga adalah kehidupan kita bersama dengan Allah dalam kekekalan. Mungkin ada orang-orang yang menganggap bahwa kehidupan seperti ini akan menjadi sangat membosankan. Namun bagi mereka yang mengasihi Allah, kehidupan bersama-Nya kelak akan menjadi suatu waktu yang senantiasa dirindukan dan juga menjadi pendorong untuk menjaga kehidupan yang saleh di hadapan-Nya. Kehidupan kita bersama-Nya akan diwarnai oleh kebahagiaan, sukacita, damai sejahtera yang kekal. Bukankah kebahagiaan seperti ini yang senantiasa kita rindukan ketika kita menjalani kehidupan dibumi?
Saudara, mari sejenak kita
merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kehidupan
bersama Allah masih menjadi kerinduan kita saat ini? Biarlah perenungan kita
hari ini kembali mengingatkan bahwa perjalanan rohani kita belum selesai, ada
pengharapan untuk menikmati kehidupan bersama Allah dalam kekekalan. Oleh sebab
itu, mari kita tetap teguh dalam iman kita kepada-Nya. (TH)
Komentar
Posting Komentar