Penutup

Sabtu, 16 September 2022

Penutup


Bacaan Alkitab:  3 Yohanes 1:13-15


Saudara perikop ini merupakan salam penutup dari Surat 3 Yohanes. Seperti kita tahu bahwa latar belakang surat ini adalah perselisihan yang terjadi di dalam jemaat Tuhan pada abad pertama. Khususnya perselisihan  antara Gayus, yang dihormati oleh Yohanes, dan Diotrefes, yang membangkang terhadap otoritas rasul-rasul. Rasul Yohanes menulis surat ini untuk memuji Gayus atas kesetiaan dan kasihnya kepada sesama, dan untuk memperingatkan komunitas Kristen tentang tindakan otoriter dan sombong yang dilakukan oleh Diotrefes.

Saudara, dalam penutup dari surat ini ada beberapa hal yang dapat kita pelajari. Pertama, komunikasi.  Pelajaran dapat kita ambil adalah pentingnya komunikasi dan pertemuan langsung dalam komunitas Kristen. Rasul Yohanes menyatakan keinginannya untuk datang menjenguk Gayus secara pribadi dan berbicara muka-muka dengannya. Ini menunjukkan bahwa dalam gereja, komunikasi yang langsung dan pertemuan tatap muka memiliki nilai yang besar. Di era teknologi modern yang sering tergantung pada pesan teks atau komunikasi daring, kita diingatkan tentang pentingnya menjalin hubungan yang kuat melalui pertemuan langsung, berbicara satu sama lain dengan tatap muka, dan memahami kebutuhan bersama.

Kedua,  kepedulian. Salah nilai yang perlu ditekankan adalah nilai persahabatan dan kepedulian dalam komunitas Kristen. Rasul Yohanes mengirim salam dari sahabat-sahabat kepada Gayus, dan ia juga mendorong Gayus untuk memberi salam Rasul Yohanes kepada sahabat-sahabat sesuai dengan nama masing-masing. Ini menunjukkan pentingnya menghargai persahabatan dan memiliki hubungan yang erat dalam komunitas orang percaya. Saudara, kita diajak untuk saling mengasihi, peduli, dan memberi penghargaan satu sama lain sebagai bagian dari tubuh Kristus.

Saudara, rrenungan pagi ini mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi langsung dan pertemuan tatap muka dalam gereja. Serta nilai persahabatan dan kepedulian dalam komunitas Kristen. Ini juga mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat lebih proaktif mendukung, melayani, dan membangun hubungan yang baik dengan sesama anggota gereja kita, sehingga kita dapat bersama-sama tumbuh dalam iman dan kasih Kristus.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, spakah kehidupan saudara sudah menjadi orang Kristen yang memperhatikan kebutuhan sesama saudara seiman?  Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah meminta anugerah Tuhan melalui Roh Kudus untuk memberikan kita kemampuan untuk dapat hidup memperhatikan sesama kebutuhan. Marilah kita saling mengasihi. (WN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup