Kepada Jemaat di Sardis

Sabtu, 30 September 2023

Kepada Jemaat di Sardis


Bacaan Alkitab:  Wahyu 3:1-6



Di awal dari perikop ini berisi teguran Tuhan kepada jemaat Tuhan di Kota Sardis.  Di awal perikop ini dijelaskan  bahwa Allah yang memiliki “ketujuh Roh” dan “ketujuh bintang”. "ketujuh Roh Allah" adalah ungkapan simbolis untuk menggambarkan Roh Kudus sebagai Roh yang sempurna dalam semua aspek-Nya.  sedangkan “ketujuh Bintang” merujuk pada pemimpin-pemimpin rohani dari gereja-gereja yang disebutkan dalam Kitab Wahyu. Ini adalah salah satu dari berbagai simbol dan gambaran yang digunakan dalam kitab ini untuk menggambarkan hubungan antara Kristus dan gerejanya.

Saudara berdasarkan teguran Tuhan kepada jemaat di Sardis salah satu  hal yang dapat kita pelajari adalah  “pentingnya kehidupan rohani yang sejati”. Saudara, perikop ini mengingatkan bahwa penampilan luar dan reputasi tidak selalu mencerminkan keadaan sejati kehidupan rohani seseorang atau gereja. Pesan ini bertujuan untuk mendorong introspeksi dan evaluasi diri guna memastikan bahwa hubungan dengan Allah tidak hanya sekadar tampilan luar.     Saudara  sebagai setiap orang percaya seharusnya merenungkan dan mengevaluasi kehidupan rohani mereka secara berkala. Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah hubungan kita dengan Tuhan hanya sebatas tampilan luaran atau apakah itu mencerminkan kehidupan rohani yang sejati dan mendalam. Ini memerlukan jujur pada diri sendiri dan refleksi yang serius. Ketika kita menyadari bahwa kita mungkin telah menjauh dari Tuhan atau mengalami kemunduran rohani, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kehidupan rohani kita. Ini bisa mencakup meningkatkan waktu dalam doa, membaca Alkitab, mendekatkan diri kepada komunitas iman, dan mencari pertolongan rohani dari gembala rohani atau sesama percaya yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah pelayanan yang kita lakukan berasal dari hati yang mengasihi Tuhan ataukah hanya rutinitas semata? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah meminta anugerah Tuhan melalui Roh Kudus untuk memberikan saudara hati yang mengasihi Allah, sehingga saudara dapat melayani Tuhan dengan Tulus! Marilah kita mengasihi Tuhan dengan tulus. (WN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup