Kepada Jemaat di Pergamus
Kamis, 28 September 2023
Kepada Jemaat di Pergamus
Bacaan Alkitab : Wahyu 2: 12-17
Yohanes
mengawali bagian perikop ini dengan menyatakan murka Allah atas jemaat-Nya di
Pergamus (ay. 12). Pada ay. 13, Yohanes menuliskan bahwa Allah memberi
perhatian pada kondisi jemaat di Pergamus yang meskipun dikelilingi oleh
penyembahan berhala, ajaran palsu dan dosa tetapi tetap berpegang teguh pada
iman mereka kepada Allah. Bahkan, meskipun penganiayaan terjadi karena iman
mereka sehingga menyebabkan Antipas dibunuh, namun jemaat tetap berpegang teguh
pada iman. Tetapi kemudian, jemaat mulai berpaling pada ajaran sesat yang
membuat mereka berkompromi terhadap dosa dan hidup didalamnya.
Pada ay. 14-16, Allah menegur perbuatan dosa yang mereka
lakukan dan berseru agar mereka bertobat dan berbalik kepada Allah agar
murka-Nya tidak menimpa mereka. Jika mereka bertobat dan bertahan dalam iman
maka umat-Nya akan menikmati kehidupan kekal bersama-sama dengan Allah (ay.
17).
Saudara,
peringatan Allah kepada jemaat di Pergamus mengingatkan kita bahwa Allah adalah
Kudus dan tidak berkompromi dengan dosa apapun. Hal ini berarti bahwa kita pun
seharusnya memiliki kehidupan yang kudus dihadapan-Nya dan tidak mengikuti
godaan yang ditawarkan oleh dunia. Godaan dunia dapat menjerat kita secara
perlahan-lahan sehingga membuat kita berkompromi dengan dosa. Misalnya ketika
dunia mengajarkan untuk: “tidak apa-apa kok jika kita sesekali berbohong,
menonton film porno, merokok, merasa iri hati, serakah, dll.” Tetapi, jika kita
tidak menjadi waspada dan percaya bahwa tidak apa-apa berdosa sesekali, maka
lama kelamaan hati nurani kita akan mati sehingga tidak lagi menjadi peka akan
teguran dan peringatan Roh Kudus dalam hati kita, hasilnya kita
akan semakin menjauh dari Allah dan kehilangan keselamatan kita.
Saudara,
marilah kita tetap berjaga-jaga menjelang kedatangan Tuhan yang kedua. Jangan
biarkan godaan dosa menjerat kita dan tetaplah bergantung pada anugerah Allah
yang akan memelihara iman kita menjelang kedatangan-Nya yang kedua.
Saudara,
mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara,
apakah saat ini ada perbuatan dosa yang kita lakukan sehingga membuat kita
menjauh dari persekutuan dengan Allah? Mari dengarlah seruan Allah untuk
bertobat dan kembali pada persekutuan yang sejati dengan-Nya. Agar kelak kita
dapat menikmati kehidupan bersama-sama dengan Allah dalam kekekalan. (TH)
Komentar
Posting Komentar