Salam

Kamis 17 Agustus 2023

Salam

Bacaan Alkitab : 1 Ptr. 5: 12 – 14


            Bagian akhir surat Petrus kepada jemaat di pengasingan ini berisi dua hal kepada jemaat di pengasingan, yaitu:

Pertama, orang Kristen satu dengan yang lain adalah keluarga rohani

            Pada ay. 12, rasul Petrus menyebutkan nama Silwanus sebagai saudara yang dapat dipercayai dan yang menyayangi mereka. Penyebutan nama secara pribadi ini bertujuan untuk menekankan bahwa orang Kristen satu dengan yang lain disatukan oleh iman kepada Yesus Kristus menurut kehendak Bapa (1 Ptr. 1: 2, 14, 17). Bahkan di ay. 14, Petrus menekankan jemaat harus memiliki kepedulian yang mendalam, saling mengasihi, mendoakan satu dengan yang lain dan siap membantu satu dengan yang lain.

            Saudara melalui pesan rasul Petrus ini, mari kita semakin terdorong untuk menunjukkan kasih kepada saudara seiman lainnya. Lakukan kebaikan tanpa pamrih, perhalus cara kita berbicara sehingga tidak menyinggung kekurangan/kelemahan saudara seiman lainnya, dan perlakukan saudara seiman kita dengan rasa hormat tanpa memandang ras, suku, pendidikan, dll. Dengan demikian, keluarga rohani di gereja Rehoboth semakin dapat menopang dan menguatkan satu dengan yang lain menjelang kedatangan-Nya yang kedua.

Kedua, Orang Kristen dipilih Allah berdasarkan kasih karunia-Nya

            Pada ay. 13, Rasul Petrus memberitahu jemaat bahwa Allah telah memilih atau menetapkan mereka untuk menjadi umat-Nya. Mereka yang dahulu hidup dalam dosa dan sedang menuju pada kebinasaan namun karena kasih-Nya, Allah telah menetapkan mereka untuk menjadi umat-Nya dan juga diselamatkan dari maut. Hal ini seharusnya dapat menguatkan jemaat di tengah penderitaan karena iman kepada Kristus. Sebab jika Allah memilih kita berdasarkan karunia-Nya maka Ia juga pasti akan menyertai, melindungi, memperlengkapi dan menguatkan jemaat di tengah tantangan sedahsyat apapun.

            Saudara di akhir bagian akhir bagian perikop ini, Petrus berdoa agar “…damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus.” (ay. 14b). Biarlah hal ini menjadi kekuatan dalam pengiringan kita akan Tuhan. Sebab kita dapat bergantung pada kasih karunia Allah dan juga memiliki saudara seiman yang dapat saling menguatkan satu dengan yang lain.

            Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kasih karunia Allah dan saudara seiman telah menjadi sumber kekuatan kita dalam perjalanan rohani? Mari bersandarlah pada kasih karunia-Nya senantiasa dan ingatlah bahwa dalam perjalanan rohani kita memiliki saudara seiman yang dapat menguatkan, mendoakan dan memperhatikan satu dengan yang lain. (TH)

 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup