Nabi-nabi dan Guru-guru yang Palsu II

Rabu, 23 Agustus 2023

Nabi-nabi dan Guru-guru yang Palsu II

Bacaan Alkitab : 2 Petrus 2:17-22



Saudara, dalam lanjutan dari perikop ini terlihat bahwa Rasul Petrus khawatir terhadap dampak dari ajaran nabi-nabi palsu kepada orang percaya yang baru bertobat. Nabi palsu tersebut mengajarkan bahwa manusia harus hidup bebas dalam artian dapat melakukan apa saja tanpa dibatasi oleh aturan moral dan hukum. Ajaran ini dibungkus dengan kalimat yang menarik dan menggiurkan. Rasul Petrus menyebut nabi-nabi palsu tersebut seperti air mata yang kering dan kabut yang ditiup angin. Mereka menjanjikan hujan tapi ternyata menguap dalam panasnya terik matahari. Mereka memang mampu membuat kesan luar biasa dengan kalimat yang sangat menyakinkan. Tapi jika dilakukan maka justru manusia akan diperbudak oleh hawa nafsu (ay. 17)

Karena bahaya inilah maka Rasul Petrus memperingatkan mereka bahwa orang percaya yang tergoda mengikuti ajaran sesat ini akan mengalami keadaan yang lebih buruk dari pada keadaan mereka sebelum bertobat (ay. 20). Keadaan ini digambarkan dengan peribahasa “hewan yang kembali pada muntahnya atau kubangannya” artinya mereka pernah berusaha mengikuti jalan kebenaran Allah tapi akhirnya mereka kembali pada kubangan dosa (ay. 22). Satu-satunya cara melepaskan diri dari jeratan ini adalah melalui pengenalan pada Allah Tritunggal. Mengenal Allah akan membuat iman orang percaya semakin kuat dan menghasilkan kehidupan yang taat pada Firman. Di dalam Kristus orang percaya akan menemukan harapan, kehidupan dan kemudian berjalan di dalam kebenaran tersebut.

Saudara, orang percaya disepanjang zaman selalu menghadapi godaan untuk mengikuti ajaran yang menyesatkan. Terutama ajaran yang mengatasnamakan kebebasan dengan memperbolehkan seseorang melakukan apa saja tanpa dibatasi oleh kebenaran Firman Tuhan. Di zaman modern, ajaran seperti ini dibungkus dengan sangat menarik dan menjanjikan sehingga sulit untuk ditolak. Hanya ada satu cara untuk melepaskan diri dari godaan ini yaitu memperdalam pengenalan akan Allah. Mari kita menyadari bahwa hanya dengan mengenal Allah dan segala kebenaran-Nya maka kita akan berjalan dalam kebenaran.

Marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungakan kebenaran Firman Tuhan. Saudara, mari kita mengoreksi kehidupan kita selama ini. Apakah selama ini kita hidup dengan mengikuti kebenaran Firman Tuhan atau mengikuti keinginan daging? Jika selama ini kita belum sepenuhnya hidup mengikuti kebenaran Firman maka mari menyadari kesalahan kita di hadapan Tuhan. Mari berdoa meminta pertolongan Roh Kudus untuk membimbing kita untuk mengenal Allah Tritunggal dan kebenaran-Nya. Dan mari kita meminta kekuatan dari Allah agar mampu hidup dalam kebenaran tersebut. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup