Hari Perhentian yang Disediakan Allah

Sabtu, 24 Juni 2023

Hari Perhentian yang Disediakan Allah


Bacaan Alkitab:  Ibrani 4:1-13




 

Surat Ibrani adalah surat ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi yang tinggal di Roma. Pada pasal 4, penulis menggunakan kisah Musa dan perjalanan orang Israel di padang gurun sebagai pelajaran tentang iman, kekudusan, kepatuhan dan kesetiaan. Saudara, penulis Ibrani menjelaskan bahwa karena ketidaktaatan dan pemberontakan bangsa Israel maka banyak orang Israel  yang meskipun telah keluar dari tanah Mesir namun tidak sampai ke tanah perjanjian atau tanah Kanaan.

Saudara, salah satu hal yang dapat kita pelajari dari bagian ini adalah penulis Ibrani menjelaskan bahwa meskipun orang Israel telah dilepaskan dari tanah Mesir namun karena pemberontakan maka mereka tidak menikmati tanah Kanaan atau tidak masuk di dalam tempat perhentian. Sebaliknya, karena pemberontakan mereka maka Tuhan membinasakan mereka dipandang gurun.

Saudara, sebagai orang Kristen maka sangat penting bagi kita untuk tekun masuk di dalam karya perubahan yang sedang dikerjakan oleh Roh Kudus. Meskipun Tuhan sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, namun ingatlah bahwa kita pun wajib  setia kepada Tuhan. Pemberontakan terhadap Tuhan dan karya-Nya untuk mengubahkan kehidupan kita melalui Roh Kudus dapat saja berakibat fatal yaitu kehilangan keselamatan. Saudara, akhir-akhir ini banyak orang yang mengajarkan keselamatan yang kokoh di dalam Kristus dengan cara yang salah. Mereka mengajarkan bahwa ketika kita percaya kepada Allah maka kita sudah diselamatkan. Hal ini berarti bahwa Tuhan tidak lagi menghitung dosa kita dan sudah tidak peduli dengan kehidupan kita yang kudus. Akibatnya mereka menyarahkan diri mereka kepada hawa nafsu mereka yang rendah dan hidup dalam berbagai-bagai dosa sambil menipu diri mereka bahwa Tuhan tidak peduli dengan dosa yang mereka lakukan. Saudara, percaya kepada Kristus berarti kita juga haru hidup sesuai dengan ajarannya dan standar kekudusannya.

Saudara marilah mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Saudara, sejauh mana saudara sudah berusaha semaksimal mungkin untuk hidup dalam kekudusan? Saudara marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdoalah meminta anugerah Tuhan melalui Roh Kudus untuk memberikan kerinduan untuk semakin mampu untuk hidup dalam kekudusan. Marilah kita hidup di dalam kekudusan. (WN)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup